Perkembangan konsep diri, moral, nilai, sikap, dan kreativitas
a. Perkembangan Konsep Diri
Perkembangan konsep diri senatiasa beriringan dengan perkembangan aspek-aspek psikologis lainnya. Konsep diri merujuk pada pemahaman seseorang terhadap dirinya sebagai individu ketika ia dihadapkan pada tugas-tugas yang diberikan padanya untuk tumbuh. Apabila seseorang menghadapi tantangan dalam mengembangkan potensi sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang harus mereka penuhi, mereka akan berusaha untuk mendefinisikan diri. Pendefinisan diri seperti misalnya “irfan anak yang hebat anak yang pandai pasti akan berhasil”, nah dari pendefinisian ini dapat mendorong anak untuk menghadapi tugas serta beban yang di berikan kepadanya. Jadi Perkembangan konsep diri adalah ketika seseorang menyadari siapa dirinya sebenarnya dan bagaimana ia memandang dirinya sendiri.
Konsep diri seseorang selalu mengalami perubahan seiring berjalannya waktu, jadi sifatnya itu bukan sesuatu yang tetap. Nah perubahan ini biasanya berkaitan dengan perkembangan aspek emosional, sosial, kognitif, dan personal seseorang. Perkembangan ini juga membentuk bahasa yang digunakan untuk mengekspresikan eksistensi diri mereka. Keluarga, sekolah, teman sebaya, orang dewasa, dan institusi non formal lainnya adalah beberapa tempat yang sangat berpengaruh dalam pembentukan konsep diri seseorang.
b. Perkembangan moral
Moral bisa diartikan sebagai ajaran mengenai baik buruk nya perbuatan, kelakuan, akhlak, dan kewajiban. Dalam ranah moral, segala tindakan yang dianggap positif dan penting untuk dilakukan diatur, sementara tindakan yang dianggap negatif dan sebaiknya dihindari. Dengan begitu, moral merupakan kendali dalam bertingkah laku karena moral berkaitan dengan kemampuan untuk membedakan antara perbuatan yang baik dan perbuatan yang salah.
Nilai-nilai moral itu seperti panggilan untuk berlaku baik terhadap sesama, menjaga ketertiban dan keamanan, menjaga kebersihan, serta menghormati hak-hak orang lain. Seseorang akan dianggap memiliki moralitas yang baik apabila perilaku mereka sesuai dengan nilai-nilai moral yang dihargai oleh kelompok sosialnya.
c. Nilai
Nilai diartikan sebagai suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu. Nilai berasal dari pengalaman pribadi, pengaruh budaya, serta norma-norma sosial.
d. Sikap
Sikap merupakan kecenderungan untuk memberikan reaksi berdasarkan apakah suka atau tidak suka terhadap suatu objek. Sikap juga merupakan emosi atau efek yang diarahkan oleh seseorang kepada orang lain, benda atau peristiwa sebagai objek sasaran sikap. Sikap itu melibatkan kecenderungan respon yang bersifat preferensial. Jadi bisa di simpulkan Sikap adalah evaluasi menyeluruh yang kita berikan pada sesuatu, yang berasal dari pikiran, perasaan, dan potensi perilaku kita.