Sekilas mengenai korek api. Apa pendapat anda tentang sebuah benda ini? Tentunya kita semua mengetahui korek api, bahkan pernah menggunakannya. Tetapi tahukah anda mengenai sejarah korek api? Pastinya tidak semua orang mengetahui sejarah korek api. Dalam artikel ini, saya akan berbagi sedikit informasi mengenai “korek api”. Semoga informasi ini bermanfaat.
Korek api dalam bahasa Inggris berarti matches. Sedangkan pengertian korek api yang saya pahami adalah sebuah benda yang berasal dari bahan kayu maupun gas yang dapat menghasilkan api. Korek api ditemukan secara tidak di sengaja oleh seorang lelaki yang berasal dari Inggris, yaitu John Walker. John Walker secara tak sengaja menemukan korek api yang terbuat dari logam putih antimony sulfida dan dicampur dengan zat kimia potassium chlorate, getah pohon, serta kanji. Dia menggunakan kayu untuk mencampurkan zat-zat kimia tersebut, kemudian timbul api yang membakar kayu. Sumber: http://www.thecrowdvoice.com/post/sejarah-korek-api-4150148.html
Seiring dengan berkembang nya zaman, korek api pun diciptakan dengan berbagai bentuk yang menarik. Berbagai bentuk korek api telah di ciptakan, dari korek api yang berbahan kayu maupun korek api yang berbahan gas. Korek api yang berbahan gas lebih memiliki banyak bentuk dan tampilan yang indah, dan tentunya dengan harga yang berbeda. Korek api yang berbahan gas pada bentuk dan harga tertentu dapat diisi ulang kembali menggunakan gas. Akan tetapi, tujuan dari semua korek api tetap sama, yaitu untuk dapat menghasilkan api yang diakibatkan oleh gesekan.
Korek api memang memiliki bentuk yang kecil dan unik, tetapi benda ini dapat memberikan manfaat yang besar dalam membantu memudahkan kehidupan manusia. Manfaat yang di dapatkan dari korek api seperti, memudahkan manusia untuk memasak, membantu penerangan disaat listrik tidak menyala, dan dapat juga menjadi sebuah permainan. Namun, korek api juga dapat menjadi musuh jika disalah gunakan dan karena kelalaian manusia. Korek api dapat menjadi sahabat bagi manusia karena manfaatnya, tetapi korek api juga dapat menjadi musuh bagi manusia karena keganasannya yang mudah melahap benda yang mudah terbakar. Korek api tidak boleh digunakan ditempat-tempat yang dapat memicu terjadinya kebakaran seperti SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) karena akan sangat membahayakan. Jangan pernah membiarkan anak kecil bermain korek api tanpa adanya pengawasan oleh orang dewasa.
Sebagai konsumen yang baik, kita harus memperhatikan kelayakan sebuah korek api untuk digunakan. Korek api di Indonesia harus terdapat logo SNI (Standar Nasional Indonesia) yang berarti korek api tersebut layak untuk digunakan. PT. JAMAFAC adalah salah satu produsen korek api tertua dan terbesar di Indonesia. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1949 dan berlokasi di Jakarta Pusat. Hingga saat ini, produk korek api dari perusahaan itu telah tersebar ke seluruh wilayah di Indonesia bahkan luar negeri.
Di daerah Pasuruan, Jawa Timur terdapat sebuah pabrik korek api yang masih memproduksi korek api yang terbuat dari bahan kayu. Meskipun di Indonesia korek api ini terbilang jadul, namun pabrik ini masih memproduksi korek api tersebut. Pabrik ini mampu menghasilkan 5.000 batang korek api setiap harinya, dan mampu mengekspor produknya ke negara lain. Proses pembuatan korek api pun sudah tergolong canggih dengan menggunakan mesin yang dapat bekerja secara otomatis, dan tentunya masih membutuhkan bantuan manusia dalam berbagai hal selama proses produksi.
Korek api kayu lebih kurang diminati oleh para konsumen karena sampah yang dihasilkan oleh setiap batang korek dapat mencemari lingkungan. Selain itu, korek api kayu lebih terkesan “ribet” dibandingkan dengan korek api gas yang lebih sederhana dalam penggunaannya. Sebagai konsumen yang bijak, tentunya kita harus pintar memilih untuk menggunakan barang yang kita miliki termasuk kemudahan dalam menggunakannya. Pilihlah korek api yang sesuai dengan kebutuhan anda, agar anda merasa puas dengan menggunakannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H