Mohon tunggu...
Good Words
Good Words Mohon Tunggu... Penulis - Put Right Man on the Right Place

Pemerhati Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pahami Fakta dan Mitos Omicron agar Lebih Bijak Menghadapinya

10 Desember 2021   14:57 Diperbarui: 10 Desember 2021   14:58 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Deteksi kasus Omicron pertama bulan lalu bertepatan dengan lonjakan jumlah infeksi di seluruh dunia, dan varian tersebut seperti bahan bakar yang memicu kekhawatiran tentang kebangkitan global Covid untuk kesekian kalinya.

World Health Organization (WHO) telah menetapkan varian baru COVID-19, B.1.1.529 atau Omicron sebagai Variant of Concern (VOC) atau varian yang menjadi perhatian pada 26 November 2021.

Keputusan ini didasarkan pada bukti yang diberikan kepada TAG-VE bahwa Omicron memiliki beberapa mutasi yang mungkin berdampak pada perilakunya, misalnya, seberapa mudah menyebar atau tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya.

Covid-19 telah membunuh lebih dari 5,2 juta orang di seluruh dunia sejak virus corona pertama kali diumumkan pada akhir 2019, dengan para ilmuwan dan pakar kesehatan mengatakan vaksinasi dan menjaga jarak sosial adalah kunci untuk mengalahkan penyakit itu.

Varian Omicron sepertinya tidak lebih mengkhawatirkan dari jenis varian virus corona lainnya, tetapi bukan berarti disepelekan. Para ilmuwan top dari WHO dan Amerika Serikat memperingatkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk menilai tingkat keparahannya.

Tiba-tiba kekhawatiran global kembali membuncah tatkala dikabarkan varian baru COVID-19 yang terus bermutasi. Tak ayal memaksa puluhan negara  menyekat kembali perbatasan atau bahkan mungkin diberlakukan kembali lockdown.

Meskipun kemungkinan lebih menular daripada varian sebelumnya, Omicron tidak menunjukkan bahwa ini lebih parah. Bahkan, jika ada gejala, arahnya menuju ke arah yang lebih ringan. Hal ini disampaikan oleh salah satu Direktur WHO Michael Ryan dalam sebuah wawancara, ia mengatakan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk menetapkan kesimpulan yang lebih dalam.

Ryan juga mengatakan tidak ada tanda bahwa Omicron dapat sepenuhnya kebal dari imunitas vaksin Covid. Namun, Ryan mengakui bahwa ada kemungkinan vaksin yang ada terbukti kurang efektif melawan Omicron.

Ilmuwan Amerika Serikat Anthony Fauci mengemukakan pandangan WHO bahwa Omicron tidak lebih buruk daripada jenis sebelumnya berdasarkan indikasi awal dan mungkin lebih ringan.

Ia menambahkan varian Omicron memang sangat menular, dan sangat mungkin lebih menular dari Delta. Namun, Fauci menggarisbawahi bahwa varian Omicron tidak lebih parah dari Delta.

Untuk meredam kekhawatiran yang berelebihan, Fauci menekankan bahwa penting untuk tidak menginterpretasikan data-data awal Omicron secara berlebihan karena sampel dan populasi yang dilibatkan masih cenderung prematur dan kecil kemungkinan untuk dirawat di rumah sakit. Penyakit parah sekalipun juga bisa memakan waktu berminggu-minggu untuk berkembang di dalam tubuh. Mungkin perlu waktu lebih lama untuk melihat tingkat keparahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun