Reverie, sebuah serial drama bergenre fiksi ilmiah yang diproduksi National Broadcasting Company pada tahun 2018, menceritakan perjuangan Mara Kint, seorang ahli psikologi Amerika dalam menyelematkan manusia dari sebuah aplikasi realitas maya.
Aplikasi  yang diproduksi perusahaan Onira-Tech itu bernama Reverie (lamunan). Aplikasi ini mampu mengembalikan ingatan, kenangan maupun pengalaman masa lalu dari para penggunanya.
Realitas maya  dapat diakses pemilik Reverie ketika sebuah chip canggih disuntikan ke dalam otak melalui pembuluh darah untuk mengakses memori jangka panjang dan alam bawa sadar.
Penggunanya dapat mengaktifkan kembali ingatan mereka ketika menyebut kata 'Apertus' (bahasa Latin yang berarti membuka) pada sebuah layar yang dipajang di depan wajah. Kata sakti ini menjadi keyword penghubung yang memerintahkan chip di dalam otak untuk mulai berselancar.
Setelah 'Apertus' disebutkan, seketika itu pula penggunanya tak sadarkan diri dan Reverie menghubungkannya dengan masa lalu.Â
Alexis Barret, salah satu programmer Reverie menyebut aplikasi itu sebagai anugerah karena mampu menyembuhkan trauma, luka batin, stres dan berbagai macam penyakit psikologi lainnya.
Namun, mimpi Alexis tak berjalan mulus. Reverie yang semula diyakini sebagai berkat malah berujung petaka.
Banyak pengguna Reverie yang terjebak dalam dunia fantasi dan tak ingin keluar dari dunia virtual tersebut. Padahal untuk segera sadar dan kembali ke dunia nyata cukup menyebutkan kata 'Exitus'.
Awalnya para pengguna sadar bahwa peristiwa yang sedang dilakoni itu hanyalah realitas maya, namun lama kelamaan mereka meyakini sebagai realitas nyata. Ada orang yang merasa kehilangan cinta dan lewat Reverie mereka dapat menghadirkan kembali sosok yang dicintainya itu meski telah tiada.
Tony Lenton misalnya berhasil mendapatkan kembali momen bersama Naomi (istrinya) setelah peristiwa kecelakaan beberapa tahun lalu. Dia enggan keluar dari Reverie sampai mengungkapkan rasa bersalahnya atas kecelakaan yang terjadi itu.