Mohon tunggu...
Irvan Kurniawan
Irvan Kurniawan Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk perubahan

Pemabuk Kata

Selanjutnya

Tutup

Politik

Catatan Kecil tentang "Papa" dan Kita

19 November 2017   16:30 Diperbarui: 19 November 2017   16:45 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencerca, menghina, mengutuk bahkan menertawakan pak Vanto dalam bentuk Meme bagi saya adalah suatu tindakan yang buang-buang waktu dan energi.

Mengapa? Kita ketahui bahwa orang ini sudah kebal kritik, tak punya malu dan mungkin tak punya hati lagi. Tak hanya nafsu tubuh yang mengendalikan dirinya tetapi juga nafsu kaum-kaum serakah yang memanfaatakan posisi dan jabatannya.

Coba ingat lagi deretan kasus yang menerpa beliau dan cara tanggap kita atas kasus-kasus itu. Nyaris sama kan? Apa ada yang berubah setelah Anda memberi reaksi seperti itu? Nihil. Bahkan setumpuk soal pun terus bertambah.

Mungkin ada yang mengira dengan diviralkannya berita tentang Pak Vanto dapat mempengaruhi kebijakan dan posisi hukum di negeri ini? Saya bisa pastikan tidak. 

Selama banyak elit yang masih berlindung di balik 'Papa', selama itu pula drama politik ini belum berakhir. Selagi Papa masih punya KUASA, drama politik selalu berakhir tragis. Selama itu pula Hukum di negeri ini terus dipermainkan.

Lalu bagaimana? Saat hukum masih bisa diotak-atik daya KUASA, sangat sulit bahkan mustahil orang sekelas pak Vanto bisa disentuh. Cara paling singkat adalah merontokan kekuasaannya dulu baru bisa ditikam pedang hukum. Ibarat ular, dia akan terus melawan jika Bisanya masih ada, namun menjadi lemah tak berdaya jika bisanya habis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun