Hai kamu. Apa kabar? Hari ini, malam ini. Aku mendendangakan irama yang syahdu. Perihal rindu yang melulu. Namun, Perlukah adanya sebuah pernyataan untukmu? tak usah lah. Tanpa ku ungkapkan rindu ini sudah tau jalurnya sendiri ingin kemana. Dan kaupun sudah menerima rindu-rinduku itu.Â
Tatapan kosongku malam ini. Benar-benar menyikasaku kekasih. Perihal pilu, uring-uringan gak jelas, mood kacau, hati tak tenang. Itu Cuma karena satu. RINDU.Â
Ahh. Adakah sang pengobat rindu selain bertemu? Adakah penenang hati selain tau kabar baik-baik saja darimu? Atau, adakah secarik penyemangat selain kata-kata yang keluar dari bibir manismu itu? Bagiku tak ada kekasih.Â
Malam ini aku menyeduh kopi. Tiap seduhan semakin kental. Seperti rindu. Yang tiap hari semakin kekal. Kepulan asap kopi menyeruak segar. Menguap keatas dan terbang mendatangimu. Menyampaikan salam rindu untukku.
Tak usah ragu untuk satu harapan ini. Tak usah bimbang untuk satu rasa ini. Cukup jaga dan percayalah. Karena diriku sudah milikmu. Dan kamu sudah aku jadikan rindang teduhku. Plutonium..Â
@abajadun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H