Mohon tunggu...
Irvando Damanik
Irvando Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Mari hidup Cerdas di era Industry 4.0

mari berbagi sekalipun hanya dari pikiran

Selanjutnya

Tutup

Nature

Digitalisasi Informasi Hasil Pertanian di Era Revolusi Industri 4.0

26 April 2019   14:45 Diperbarui: 27 April 2019   15:32 1756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(http://trilliummfg.ca) the rise of big data and industry-4-0

Internet of Things (IoT), Cloud Computing, Revolution Industry (IR) 4.0 menjadi bahan pembicaraan yang hangat di kalangan pelaku industri, pengusaha, akademisi, praktisi bahkan ditengah-tengah kehidupan masyarakat secara umum belakangan ini. Berbagai sektor usaha mulai dari usaha kecil, menengah hingga usaha besar berlomba-lomba menggandeng para penggiat IT untuk berkolaborasi demi menciptakan lapangan kerja baru dengan mengupgrade peralatan dan teknologi yang dipakai serta memaksimalkan kemampuan teknologi yang sedang berkembang pesat.

Grab, Gojek, Tokopedia, traveloka, Bukalapak dan masih banyak lagi start-up baru yang mucul merupakan contoh nyata yang bisa kita saksikan dan kita nikmati setiap hari untuk memberikan kemudahan bagi manusia dalam melaksanakan aktivitas mereka sebagai perwujudan implementasi Revolusi Industri 4.0 berbasis Internet of Things (IoT) yang sedang digalakkan di negara kita. Masyarakat semakin dimudahkan dalam banyak hal khususnya untuk mendapatkan pelayanan cepat hingga berbagai fitur yang sudah disiapkan yang bertujuan untuk membantu dalam memilih dan memilah apa yang sedang diinginkan.

Sebenarnya apa itu Revolusi Industri 4.0 dan mengapa sangat berpotensi membantu pemerintah  dalam hal mencapai target swasembada pangan berkelanjutan dengan cara "Digitalisasi Informasi Hasil pertanian"?

(http://trilliummfg.ca) the rise of big data and industry-4-0
(http://trilliummfg.ca) the rise of big data and industry-4-0

Revolusi Industri 4.0 merupakan konsep yang pertama sekali diungkap dalam pameran industri Hannover Messe di kota Hannover, Jerman. IR 4.0 merupakan sejarah Panjang perkembangan Industri dari IR-1.0, melalui penemuan penting mesin uap yang jauh lebih efisien & murah, IR-2.0 sudah mengenal listrik, mass production dan assembly line , IR-3.0 adalah komputer dan otomasi hingga kemunculan revolusi industri 4.0 pada tahan cyber physical system yang menggunakan komputer dan robot sebagai dasarnya dan beberapa pendukung penting diantaranya:

  • Internet yang mengalami kemajuan yang sangat pesat dan semua perangkat tersambung ke sebuah jaringan bersama. "Internet of Things" adalah saat perangkat-perangkat yang ada tersambung ke jaringan internet, dan ketika ada masalah di satu titik maka akan memberikan alarm yang akan ditindaklanjuti secepat mungkin tanpa si operator harus berada di titik masalah tersebut.
  • Beragam Sensor sudah dikembangkan untuk setiap kebutuhan yang mampu memberikan informasi secara real-time 24 jam sehari tentang rekaman parameter-parameter yang dibutuhkan.
  • Fungsi Cloud computing yang menjadi otak dalam melakukan perhitungan-perhitungan sulit serta interkoneksi antar perangkat yang saling berjauhan.
  • Artificial Intelligence yang merupakan ciptaan manusia yang mampu melakukan fungsi-fungsi kognitif seperti apa yang diinginkan  manusia , seperti "berpikir" dan "memecahkan masalah"

Melalui penjelasan diatas kita dapat melihat persoalasan yang rumit, luar biasa, dan tidak terpikirkan tentang hal apapun, bisa dilakukan oleh perangkat dan teknologi yang dikombinasikan dan dapat menghasilkan kemampuan di luar batas kemampuan manusia.

(www.validnews.id- illustrasi IoT di Industri otomotif)
(www.validnews.id- illustrasi IoT di Industri otomotif)

Saat ini, pengembangan Revolusi Industri 4.0 masih dikembangkan terfokus pada beberapa sektor industri saja seperti industri Otomotif (produksi Mobil, Motor, spare-part dan otomotif lainnya). Demikian juga sektor Oil & gas yang boleh dikatakan sudah sangat maju teknologinya dengan menggunakan otomatisasi dan digitalisasi serta sensor-sensor hampir disetiap line pekerjaannya. Namun, sektor Industri  pangan yang merupakan salah satu sektor prioritas pemerintah masih tergolong jauh dari sentuhan teknologi tinggi (Automasi, AI, Internet,dll) jika berbicara tentang pemanfaatan Revolusi Industri 4.0 untuk meningkatkan swasembada pangan berkelanjutan seperti yang di canangkan oleh pemerintah sendiri.

Contoh sederhananya adalah proses distribusi produksi pertanian dari hulu hingga hilir (produsen ke konsumen), yang hingga saat ini masih kebanyakan dilakukan secara manual. Petani akan menjual kepada pedagang, kemudian pedagang kecil ke pedagang besar, demikian seterusnya hingga sampai kepada pasar tujuan tanpa memiliki data ter actual tentang supply dan demand.

Pengclusteran hasil pertanian berdasarkan jenis komoditas juga belum terintegrasi dan tidak update, dan masih banyak lagi hal penting yang seharusnya mendapatkan perhatian serius namun karena belum ada media yang mengkomunikasikan dengan baik, akhirnya terabaikan yang berakibat pada timbulnya beberapa masalah baik di sisi produsen, distributor hingga konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun