Mohon tunggu...
Irvan Anugrah Hutasuhut
Irvan Anugrah Hutasuhut Mohon Tunggu... Guru - Guru

Suka baca buku, menulis transkrip pelajaran, penyuka sejarah juga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Antara Muhammad Natsir dan Masyumi

6 Agustus 2022   16:19 Diperbarui: 6 Agustus 2022   16:31 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kali ini saya akan membahas secara ringkas tentang Muhammad Natsir dengan Masyumi, selamat membaca ^^

Masyumi didirikan pada tanggal 7 November 1945, yang saat itu suasana revolusi sedang bergolak, dan persaingan ideologi dengan kelompok lainnya. 

Inisiatif timbul dari hal ini, dan pembentukan partai yang datang dari sejumlah tokoh politik dan pergerakan
sosial keagamaan Islam sejak zaman penjajahan Belanda. Diantara mereka ialah Haji Agus Salim, Professor Abdul Kahar Muzakkir, Abdul Wahid Hasyim, Mohammad Natsir, Prawoto Mangkusasmito,dan tokoh-tokoh lainnya. 


Pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942-1945, Jepang berfikir bahwamereka harus mengajak umat Islam, tentu dengan kepentingan-kepentingan mereka yangada dibelakangnya. 

Dibentuklah suatu organisasi Islam, dan dalam metamorfosis perkembangannya, organisasi ini bertransformasi menjadi Majelis Syura Musliminn Indonesia (Masyumi) pada tanggal 7 November 1945 dan mengantarkan Natsir menjadi salah satu ketuanya hingga partai tersebut dibubarkan

Perlu diketahui, bahwa partai Masyumi bentukan Jepang ini berbeda denganMasyumi yang murni dibentuk oleh Umat Islam. 

Masyumi yang dibentuk oleh Jepang inihanya terbuka bagi perserikatan-perserikatan yang telah diberi status legal oleh pemerintah militer. Hanya ulama dan kiai yang mendapat persetujuan dari Shumubu saja yang berhak menjadi anggota partai, dan yang lebih parah lagi, partai ini berada dibawah kendali penuh pemerintah Jepang.

Adapun Masyumi yang dibentuk oleh umat Islam, dibentuk tanpa ada campurtangan dari pihak luar, murni dari pihak umat Islam sahaja, partai masyumi ini berusaha untuk menyatukan potensi-potensi Umat Islam di Indonesia, yang dengan hal ini wakil-wakil dari organisasi Islam bersatu, seperti Muhammadiyah, NU, Persis, Pergerakan Tarbiyah Islamiyah, dan Partai Sarekat Islam Indonesia, menyatu dibawah naungan
Masyumi. 

Beliau memimpin partai ini sejak tahun 1949-1958, dua tahun sebelum partai ini dibubarkan. Jika kita menilik dari sejarah yang ada, embrio lahirnya Masyumi ini ialah dari Majelis Islam A'la Indonesia (MIAI) yang didirikan oleh umat Islam sebagai wadah bagi organisasi-organisasi keislaman berkumpul untuk mencari persamaan dalam pandangan keagamaan pada tahun 1935,namun organisasi MIAI ini dibubarkan oleh Jepang. 

Jika kita melihat dengan seksama, peran pemuda Islam pada masa-masa inisangat signifikan dalam menyelamatkan wadah perjuangan umat Islam setelah pemimpin dari kalangan tua menyerah kepada Jepang. Sejak saat itulah Masyumi mulai menjadi tempat berkeluh kesah, menyampaikan perasaan, daripada menjadi alat propaganda Jepang. 

Tokoh-tokoh yang muncul pada masa ini, ialah Mohammad Natsir, HarsonoTjokroaminoto, dan Prawoto Mangunsasmito, yang menjadi motor penggerak partai Masyumi. 

Bersambung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun