Pandemi Covid-19 melumpuhkan kegiatan masyarakat pada dua tahun terakhir ini. Sudah banyak cara yang dilakukan untuk menanggulangi dan mencegah penyebaran virus ini. Mulai dari yang paling sederhana dengan menjaga jarak dan sering mencuci tangan sampai pada yang tingkat kompleks yaitu dengan pengembangan vaksin dan vaksinasi. Namun, pada masa sekarang ini penggunaan masker dan face shield (pelindung wajah) adalah hal yang sangat umum digunakan dalam kegiatan masyarakat. Oleh karena itu, permintaan terhadap kedua barang tersebut sangat banyak, namun pasokan barangnya terbatas. Melihat kondisi tersebut Tim Pengabdian kepada Masyarakat Prodi Pendidikan IPS, FIS, Universitas Negeri Malang mengajak perangkat desa dan karang taruna Desa Canggu, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri untuk membuat face shield secara mandiri.
Face shield dipilih karena bahan yang diperlukan cukup mudah ditemukan oleh masyarakat. Selain itu, perakitan face shield dianggap lebih mudah jika dibandingkan dengan pembuatan masker kesehatan. Tim pengabdian juga menambahkan bahwa "face shield kami kira tepat dalam penanggulangan Covid-19 karena akan mengurasi kecenderungan untuk menyentuh wajah serta mencegah penyebaran droplet".
Program yang dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2020 di Balai Desa Canggu ini diikuti oleh hampir separuh perangkat Desa Canggu dan beberapa orang anggota karang taruna. Dengan tetap mengikuti protokol kesehatan, program ini pada intinya berisi sosialisasi tentang Covid-19 serta pembuatan Face Shield. Bukan tanpa tujuan, dari kegiatan ini diharapkan hasil pelatihan ini dapat disebarkan kepada masyarakat, sehingga masyarakat secara mandiri mampu membuat face shield untuk kebutuhan mereka sendiri dan memberdayakan masyarakat sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H