Sebenarnya apa sih yang disebut kebenaran ? Sebuah pertanyaan yang selalu melintas dibenak saya. Sebenarnya pertanyaan ini muncul setelah saya mengenal tentang perilaku orang-orang yang pernah saya temui, dari mulai berbeda latar belakang, budaya, agama, sehingga lahirlah pertanyaan mengenai konsep kebenaran dalam pikiran saya. Apa sesuatu yang saya anggap benar itu benar ? atau kebenaran adalah apa yang orang-orang bilang benar ? atau mungkin jangan-jangan kebenaran yang sebenarnya adalah bukan apa yang kita semua orang anggap benar ?
Semua pertanyaan itu menggelitik pikiran karena tidak habis pikir kenapa banyak sekali pertentangan yang terjadi di banyak belahan bumi ini cuma karena bertentang dengan kebenaran menurut versinya masing-masing.
Kita tidak bisa menyanggah kebenaran yang terjadi di Singapura jika kita memakan permen karet di sana maka didenda atau perbuatan tersebut melanggar hukum,
kita tidak bisa menyanggah kebenaran yang terjadi di Saudi Arabia jika seorang pencuri tangannya diamputasi.
Kita tidak bisa menyanggah kebenaran yang terjadi di suatu tempat di pegunungan andes ketika suatu tim rugby dari Uruguay mengalami kecelakaan dan berusaha bertahan hidup dengan memakan bangkai temannya yang sudah meninggal.
Kita juga tidak bisa menyanggah kebenaran yang terjadi di Amsterdam di mana mengkonsumi ganja dan pernikahan sesama jenis adalah sesuatu yang legal.
Tapi dibalik itu semua apakah kebenaran yang terjadi di suatu tempat itu benar-benar sebuah kebenaran ?adakah kebenaran yang mutlak ?
Ya hampir tidak ada kebenenaran yang mutlak dikarenakan kebenaran terkait ruang dan waktu, kapan dan di mana sehingga satu kebenaran tidak dapat mencangkup dan membatalkan kebenaran lainnya.
Andai saja kita semua dapat memahami makna kebenaran tersebut dan dapat memaknai bahwasannya " Tidak ada yang benar dan yang salah, yang ada hanyalah berbeda", maka saya yakin pertikaian akan dapat dielakkan, dan dunia akan menjadi tempat yang indah untuk bersama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI