Gelaran Academy Award, penghargaan tertinggi untuk dunia sinema di AS, sudah dilakukan pada 12 Maret 2023, di Dolby Theatre, Los Angeles, Amerika Serikat. Film "Everything Everywhere All at Once" menjadi film dengan trofi Piala Oscar terbanyak, yakni tujuh buah, termasuk film, sutradara, aktris utama, dan aktor utama terbaik.
Tapi, saya tidak akan membicarakan soal film itu atau Piala Oscar itu sendiri, melainkan tentang Volodymyr Zelenskyy, Presiden Ukraina. Sejak negerinya diinvasi oleh Rusia pada Februari 2022, sang presiden sudah tampil, berpidato, secara virtual tentunya, pada banyak acara penghargaan sinema.
Sepanjang 2022, Zelenskyy muncul melalui satelit di Festival Film Cannes dan Venice, bahkan ia juga membunyikan Opening Bell di New York Stock Exchange pada September tahun lalu.
Kemudian pada acara Golden Globes, Januari lalu, aktor Sean Penn memperkenalkan Zelenskyy untuk berpidato. Menceritakan tentang 12 bulan negerinya diinvasi Rusia dan berharap bahwa suatu hari Ukraina akan bisa mengusir Rusia.
Namun, tidak demikian dengan Oscar. Menurut artikel yang dimuat di situs Variety, untuk kedua kalinya Zelenskyy ditolak untuk berbicara selama gelaran Oscar. Tahun lalu, pada Academy Award ke-94, pada 27 Maret 2022, Zelenskyy juga tidak mendapat izin untuk berpidato.
Kali ini, Zelenskyy dibantu oleh agen super Mike Simpson, dari William Morris Endeavor. Simpson sudah memohon kepada Academy Award agar ada satu slot di mana Zelenskyy bisa berbicara. Akan tetapi, Academy Award kosnsisten seperti tahun lalu.
Simpson terlibat dengan Zelenskyy, sebab ia menjadi agen untuk Aaron Kaufmann, yang bersama Penn, menyutradarai film dokumenter Zelenskyy berjudul "Superpower". Film itu diputar pertama kali pada Festival Film Berlin, Februari lalu, dan sudah pasti Zelenskyy diberi kesempatan untuk berpidato.
Akan tetapi, ternyata tidak semua mau menerima Zelenskyy. Seperti Academy Award, di mana produser Will Packer tidak mau memberi Zelenskyy waktu untuk berpidato secara virtual.
Menurut beberapa sumber yang tak disebut Variety, Packer menganggap bahwa Hollywood hanya mendukung dan memperhatikan Ukraina, karena yang terdampak invasi itu adalah orang-orang kulit putih. Sebaliknya, Hollywood tak memperhatikan perang di dunia lain, di mana korbannya adalah orang-orang non kulit putih.
Tapi, itu hanya dugaan Variety, sebab Packer sama sekali tak berkomentar. Juga tak jelas mengapa Oscar sekali lagi menolak Zelenskyy. Walau demikian, sudah diketahui, bahwa Academy memang hanya fokus pada kontribusi pada komunitas film dan menjauhkan diri dari politik.