Tapi, kalau saat itu, saya dan teman-teman harus masuk sekolah pukul 5 pagi? Yang ada ya proteslah. Buat apa juga sekolah dimulai pukul 5 pagi.
Okelah, menurut Pak Gubernur Laiskodat, anak-anak bisa tidur lebih awal dan delapan jam kemudian, bisa bangun untuk bersiap ke sekolah.
Menurut sebuah artikel di Courier Journal, justru sekolah dengan jam masuk lebih lambat, katakanlah sekitar pukul 8 pagi, akan menghasilkan seorang remaja yang sehat.
Anak SMA yang harus mulai sekolah pukul 5 pagi, berarti harus bangun sekitar pukul 3 pagi dan bersiap. Jika jarak rumah dengan sekolah jauh, maka akan butuh waktu ekstra. Lalu, apakah juga berselera untuk sarapan sebelum subuh?
Siap-siap saja para guru untuk menghadapi sekelompok murid yang hadir dengan mata setengah terpejam. Akibatnya, nilai-nilai yang didapat untuk mata pelajaran juga akan memburuk. Mata pelajaran olahraga? Really? Pertanyaan paling penting adalah apakah otak bisa menyerap pelajaran, ketika pikiran yang ada hanyalah: "Aduh, saya ngantuk banget!"
Semoga saja yang sudah berlaku sekarang di NTT masih berupa uji coba, sehingga bisa dibatalkan kapan saja jika hasilnya tak sesuai harapan.
Saya hanya bisa berkata 'untung saja saya sudah lama berhenti sekolah'.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H