Sudah baca memoar Pangeran Harry yang berjudul “Spare”? Bagaimana menurut Anda? Terus terang, saya belum membacanya. Saya tak terlalu suka membaca biografi atau autobiografi atau sejenisnya, termasuk kisah tentang “Pangeran cadangan” dari Inggris itu.
Ditulis oleh seorang ghostwriter, “Spare” sudah menjadi kontroversi, bahkan sebelum terbit. Konon, setelah Ratu Elizabeth II wafat, buku ini sempat akan ditunda penerbitannya. Akan tetapi, agaknya karena sudah terlanjur naik cetak, dan juga sudah terlalu lama di “dapur”, maka peluncuran tetap dilakukan pada waktu yang telah ditentukan, yaitu 10 Januari 2023.
Karuan, berbagai media menyoroti isi buku, dikuliti habis-habisan dan mereka menemukan banyak hal yang tidak konsisten, misalnya sebuah hadiah yang diberikan oleh ibunya, mendiang Lady Diana, pada 1997, padahal benda itu baru ada empat tahun setelah 1997.
Selain banyak hal tak konsisten, ada juga klaim dari Harry di buku itu yang menyebut bahwa ayahnya, Raja Charles III, berkata kepada istrinya ketika melahirkan Harry: “Bagus, sekarang kamu sudah memberi saya putra mahkota dan cadangannya – tugas saya sudah selesai.”
Harry menyatakan bahwa ia dilahirkan murni sebagai “cadangan” barangkali suatu hari abangnya, Pangeran William, atau Prince of Wales, butuh transfusi darah atau donor organ.
Nah, ada satu lagi kisah dari buku itu yang kali ini membuat heran Air New Zealand, penerbangan nasional Selandia Baru. Harry menyatakan bahwa ia menerbangkan ayah mertuanya, Thomas Markle, dari Meksiko ke Inggris menggunakan maskapai Air New Zealand.
“Kami mengatakan kepadanya, tinggalkan Meksiko sekarang: Sebuah hujan hujatan level baru akan segera mengguyurmu, jadi datanglah ke Inggris. Sekarang,” tulis Harry di “Spare”.
Harry juga menegaskan bahwa tiket yang dibelikan untuk Thomas Markle adalah “Air New Zealand, first class, booked and paid for by Meg”. “Air New Zealand, kelas satu, dipesan dan dibayar oleh Meg”. Meg di sini tentunya adalah si istri, Meghan Markle.
Tiket itu dibeli pada 2018, pada saat Thomas Markle sedang menjadi kontroversi gara-gara sebuah staged photographs, foto-foto bikinan, untuk media.
Menurut sebuah artikel di New Zealand Herald, maskapai negeri Kiwi itu menyatakan mereka tidak memiliki penerbangan dari Meksiko ke Inggris. Selain itu, Air NZ juga menyatakan mereka tidak “first class”, melainkan “Business Premier”.