Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengenal Petabita, Eksabita, Zetabita, dan Yotabita

26 Desember 2022   15:49 Diperbarui: 26 Desember 2022   16:18 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau melihat judulnya, sudah pasti itu berhubungan dengan data storage atau penyimpanan data. Saya masih ingat, dulu ketika menyusun skripsi awal 1990-an, saya menyimpan semua file skripsi dalam sebuah disket berbentuk bujur sangkar, tipis, sebutannya adalah floppy disk. Sangat ringkih. Data yang bisa disimpan paling sekitar 200kB, atau saya salah?

Saking ringkihnya itu floppy, sampai-sampai saya harus menyimpan file ke dalam beberapa disk, supaya aman. Jika satu tiba-tiba rusak dan harus diformat ulang, maka masih ada beberapa cadangan lainnya.

Kemudian, muncul floppy disk versi berikut, bentuknya lebih kecil, lebih kuat, bisa menyimpan lebih banyak data, sekitar 1,4MB atau megabita. Lumayan banyaklah, meski tetap harus membuat disk cadangan.

Setelah itu, ketika internet mulai bergulir, akhir 1990-an, alat penyimpanan data mulai bermunculan. Ada CD dan DVD yang semuanya mampu menyimpan lebih banyak data. Kemudian terbit dalam bentuk kecil, mirip jari, namanya flash disk. Lah, harganya mahal banget. Storage 126MB nyaris setengah juta rupiah ketika pertama kali dijual.

Sekarang? Ukurannya semakin kecil, namun dengan kapasitas yang makin banyak. Saya punya satu hard-disk external, saya biasa menyebutnya external drive, ukuran 1TB alias 1 terabita. Saya beli sekitar dua tahun lalu, sampai kini belum penuh juga. Padahal, di luar sana, data storage 1TB hanya menjadi bahan tertawaan.

Saya ingat pernah membaca sebuah trivia tentang franchise film Transformers keluaran 2009 berjudul Transformers: Revenge of the Fallen. Para produser butuh 140 terabita untuk memproses CGI (computer-generated imagery) semua robot yang muncul di film itu.

Sekarang, penyimpanan data sudah melebihi terabita (lebih dari 1.024GB atau gigabita). Di atas terabita, ada yang namanya petabita atau 1.024TB. Lalu, terus bertambah dengan jumlah nol yang makin banyak.

Itu wajar saja, sebab saat ini semua data berupa digital. Nyaris semua, mulai dari foto sampai rekam medis rumah sakit sampai kiriman foto-foto dari Teleskop James Webb di luar angkasa sana. Tidak heran kalau semakin besar penyimpanan data yang dibutuhkan.

Supaya paham urutan semua ukuran penyimpanan data, daftar berikut ini mungkin bisa membantu.

Bit

Singkatan dari BInary digiT, unit terkecil data yang bisa dibaca komputer. Itu bisa berupa 1 atau 0.

Bita (byte)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun