Usianya baru 23 tahun, namun usia tampaknya tidak menghalangi Martin Odegaard untuk mendapat tugas sebagai kapten Arsenal mulai musim ini. Padahal, banyak sederet pemain yang lebih senior, yang sudah lebih lama mengenakan seragam The Gunners.
Gelandang serang asal Norwegia itu baru bergabung pertama kali dengan pasukan Mikel Arteta sebagai pemain pinjaman dari Real Madrid, pada pertengahan musim 2020-2021. Saat itu, Madrid ditangani oleh Zinedine Zidane.
Jorge Valdano, eks pemain Real Madrid dan juga pernah menjadi pelatih klub itu, tidak suka dengan keputusan Zidane meminjamkan Odegaard ke Arsenal. Valdano yakin keputusan itu adalah sebuah kesalahan.
Masalahnya, Madrid telah melakukan banyak investasi untuk pemain kelahiran Drammen pada 17 Desember 1998 itu. Klub raksasa Spanyol itu mendatangkan Odegaard pada 21 Januari 2015, hanya sekitar satu bulan setelah Odegaard berusia 16 tahun.
Dari klub Norwegia, Stromsgodset, Madrid dikabarkan mengeluarkan uang sebanyak 3 juta euro, namun bisa melonjak menjadi 8-8,5 juta euro sesuai kondisi. Lumayan untuk seorang remaja tak dikenal dari Norwegia ketika itu.
Madrid juga mengumumkan bahwa Odegaard akan berlatih bersama tim inti Madrid dan juga tim cadangan, Real Madrid Castilla, yang saat itu dilatih oleh Zidane.
Dengan dipinjamkan ke Arsenal, berarti Odegaard telah dipinjamkan sebanyak empat kali sepanjang kariernya sebagai pemain Madrid. Tiga klub pertama adalah Heerenveen, Vitesse, dan Real Sociedad.
Ketika Odegaard dipinjamkan ke Arsenal, muncullah sebuah selentingan, yang ternyata kemudian menjadi mitos, di kalangan publik sepak bola Spanyol, bahwa Zidane tidak suka dengan Odegaard. Atau lebih umum, Zidane punya masalah dengan memainkan pemain-pemain muda.
Kenyataannya begini. Zidane justru meminta agar Odegaard kembali ke Madrid dan tidak dipinjamkan lebih lama di Sociedad. Hanya saja, Odegaard hanya bermain 233 menit di La Liga bersama Madrid, sebelum dipinjamkan ke Arsenal. Odegaard lebih banyak menghangatkan bangku cadangan selama berada di Los Blancos.