Untuk pemain sepak bola berusia 22 tahun, bermain adalah satu-satunya yang menggairahkan. Odegaard ingin bermain. Jadi, mengapa Zidane jarang memainkan Odegaard?
Mungkin saja, Zidane sebenarnya ingin melindungi Odegaard, sehingga ia akan memiliki karier yang panjang dan sukses. Sepanjang musim 2019-2020, Odegaard bermain bagus. Akan tetapi, pada paruh kedua musim, Odegaard mengalami cedera di lututnya. Cedera yang bisa membuatnya pensiun dini jika tak ditangani dengan semestinya.
Jadi, Odegaard hadir pada musim 2020-2021 dengan dihantui cedera. Bahkan, menurut situs The Real Champs, dribble yang dilakukan oleh Odegaard jauh dari mengesankan.
Nah, Zidane tidak mau cedera itu semakin parah. Pelatih asal Prancis itu selalu memperhatikan cedera yang terjadi pada pemain yang sedang berkembang. Selain itu, susah juga buat Odegaard untuk menembus formasi 4-3-3, kecuali jika ada pemain yang cedera parah. Susahnya lagi, Luka Modric dan Toni Kroos tampil dengan gemilang. Odegaard harus bersaing dengan Modric di sisi kiri, sisi yang menjadi kesukaannya.
Jadi, mitos bahwa Zinedine tidak suka dengan Odegaard tak benar adanya. Malah, pada awal 2020-2021, Zidane menunjuk satu pemain untuk menjadi mentor khusus Odegaard. Orang itu, tak lain dan tak bukan, adalah Modric, the real Mister Real Madrid.
Zidane memberi Modric tugas khusus untuk memoles Odegaard agar suatu hari menjadi bintang di Santiago Bernabeu. Atau malah menjadi pengganti gelandang asal Kroasia itu. Modric sama sekali tak keberatan dengan tugas itu.
"Martin adalah pemain yang baik, sangat berbakat, dia akan bisa membantu Madrid dengan kesabarannya," kata Modric, seperti dikutip dari situs AS.
Meski demikian, bukan berarti lantas Odegaard bisa memainkan apa yang dipelajarinya dari Modric di Santiago Bernabeu. Penampilannya masih saja terbatas, hingga suatu hari ia bicara dengan Zidane untuk dipinjamkan ke Arsenal.
Pada 27 Januari 2021, Odegaard resmi bergabung dengan klub London berseragam merah itu dengan status pemain pinjaman hingga akhir musim.
"Martin yang meminta untuk pergi. Kami berbicara dua atau tiga kali. Dia ingin mendapatkan menit bermain dan kesempatan di tempat lain. Saya katakan padanya untuk berjuang mendapatkan tempat di Madrid, namun itu tak akan terjadi," kata Zidane seperti dikutip dari Marca.