Dunia astronomi sedang tergila-gila dengan James Webb Space Telescope (JWST), sebuah teleskop luar angkasa inframerah yang diluncurkan pada 25 Desember 2021. Yang membuat takjub adalah kemampuan teleskop luar angkasa itu “memotret” luar angkasa dengan resolusi tinggi, sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh teleskop luar angkasa pendahulunya, Hubble Space Telescope (HST).
Sejak 11 Juli 2022, NASA mengeluarkan berbagai foto indah luar angkasa yang ditangkap oleh JWST. Yang paling menakjubkan adalah betapa teleskop ini bisa menangkap sebuah galaksi tertua, yang terbentuk hanya kira-kira 300 juta tahun setelah Big Bang yang beken itu, yang kemudian diberi nama GLASS-z13. Big Bang itu sendiri terjadi lebih dai 13 miliar tahun yang lalu.
Sebagai perbandingan, sistem Tata Surya, di mana Bumi berada, terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, atau sekitar 8,5 miliar tahun setelah Big Bang. Sedangkan usia GLASS-z13, galaksi tertua tadi, adalah lebih dari 12 miliar tahun.
Foto paling mutakhir yang dikirim oleh JWST adalah Cartwheel Galaxy alias Galaksi Roda Pedati, yang dirilis NASA pada 2 Agustus 2022. Disebut roda pedati, karena memang bentuk galaksi itu seperti sebuah roda andong.
JWST telah mengudara selama lebih dari 7 bulan. Menurut NASA, misi utama JWST akan berlangsung selama 5 tahun 6 bulan, sementara direncanakan JWST akan berada di angkasa selama 10 tahun. Diperkirakan, JWST akan awet selama 20 tahun.
Namun, JWST belum lagi melengkapi masa misi utama, Amerika Serikat sudah membangun sebuah teleskop super raksasa, yang rencananya akan diberi nama Giant Magellan Telescope (GMT). Akan tetapi, teleskop ini sangat berbeda dengan JWST. Giant Magellan tidak akan diluncurkan ke luar angkasa, melainkan sebuah teleskop ground-based. Sehingga, tidak tepat jika Giant Magellan lantas dibanding-bandingkan dengan James Webb.
Giant Magellan akan menjadi bagian dari Observatorium Las Campanas, yang terletak pada ketinggian 2.516 meter di atas permukaan laut, berlokasi di dekat Gurun Atacama di Chili. Di observatorium itu juga terdapat Teleskop Magellan. Tempat itu dipilih, karena tempat itu memiliki pemandangan langit yang luar biasa jelas dan memiliki cuaca yang cerah sepanjang tahun.
AS, sebagai negara utama pembangun teleskop itu, akan didampingi oleh Australia, Brasil, dan Korea Selatan, dengan Chili sebagai negara tuan rumah Giant Magellan. Lalu, ada sederet organisasi yang menjadi anggota konsorsium pembangun GMT. Kebanyakan organisasi itu adalah universitas di AS, serta badan-badan astronomi.
Jika sudah jadi, GMT, yang didanai 1 miliar dolar AS, akan bisa memiliki resolusi empat kali lebih kuat dibanding James Webb dan 10 kali dibanding Hubble. Juga, GMT berkekuatan 200 kali dibanding semua teleskop lainnya. Demikian menurut artikel di PetaPixel.