‘Band of Brothers’ menjadi salah satu film iconic berlatar belakang Perang Dunia II. Miniseri berisi 10 episode itu menceritakan sepak terjang “Easy Company”, bagian dari Batalion Ke-2 dari 506th Parachute Infantry Regiment yang ditugaskan ke 101st Airborne Division AS.
Kiprah Easy Company di Perang Dunia II diawali dengan mendaratnya mereka di Pantai Normandy pada 6 Juni 1944, kira-kira satu tahun sebelum PD II kelar.
Salah satu anggota Easy Company adalah Letnan Satu Richard “Dick” Winters”, yang kemudian menjadi komandan pasukan itu dan pada akhir miniseri berpangkat Mayor.
Dick Winters dan segenap anak buahnya adalah orang-orang nyata, karena ‘Band of Brothers’ dituangkan dari sebuah buku non-fiksi berjudul sama karya penulis AS, Stephen E. Ambrose.
Melalui 10 episode, ‘Band of Brothers’ dibuat dengan presisi tinggi, sehingga bisa menggambarkan dengan detail Perang Dunia II dari mata Easy Company. Produser kawakan, Steven Spielberg, dan aktor Tom Hanks menjadi otak di balik terwujudnya ‘Band of Brothers’, yang dirilis pada 2001.
Sebelas tahun kemudian, Spielberg dan Hanks berkolaborasi lagi, memproduksi ‘Masters of the Air’, yang bisa dikatakan sebagai versi udara ‘Band of Brothers’. Menurut rencana, ‘Masters of the Air’ akan diputar di saluran streaming Apple+, belum ada tanggal resmi kapan akan ditayangkan, namun dipastikan pada 2022.
HBO, kanal televisi yang menayangkan ‘Band of Brothers’ dan ‘The Pacific’ yang juga dibuat oleh Spielberg-Hanks, mengkonfirmasi bahwa mereka tidak akan menayangkan ‘Masters of the Air’, demikian menurut CNN.
‘Masters of the Air’ adalah miniseri yang didasarkan pada buku karya Donald L. Miller berjudul Masters of the Air: America’s Bomber Boys Who Fought the Air War Against Nazi Germany.
Menurut artikel di Collider, ‘Masters of the Air’ akan berkisah tentang para pilot yang dikenal dengan julukan Mighty Eighth, para anggota Eighth Air Force AS.