Pagi ini, setelah salat Subuh, saya membaca notifikasi dari Mbah Google. Isinya ada prediksi cuaca pada hari pertama puasa Ramadan, 3 April 2022.
Di prediksi itu tertulis hari akan cerah berawan, dengan tambahan "thunderstorms after 1 PM". Bakal ada petir dan guntur setelah pukul 13.00.
Okay, untuk saya, yang namanya prediksi cuaca kadang tak perlu dihayati. Soalnya, peluang adalah fifty-fifty. Kadang terjadi, kadang berlalu begitu saja.
Apalagi ini, prediksi hujan pada tengah hari saat puasa. Bukankah itu sebenarnya sangat indah?
Saya menjalani hari pertama puasa seperti hari-hari sebelumnya: Menyiapkan makan siang untuk Mama, snack pagi juga.
Sudah bertahun-tahun Mama tidak diizinkan berpuasa, setelah mengalami stroke pada 2001. Lagipula, Mama sampun sepuh sanget. Lansia kelas berat. Plus obat yang bejibun banyaknya. Jadi, Mama hanya membayar fidyah setiap Ramadan.
Lalu, setelah selesai membantu Mama untuk makan snack pagi, lalu makan siang, minum obat, dan sebagainya, saya bersiap untuk memberi makan para kucing di luar rumah.
Sebelum azan Dzuhur, cuaca memang cerah, tapi tak terlalu panas. Tidak ada tanda-tanda akan hujan apalagi thunderstorms.
Sekira pukul 12.30, langit tiba-tiba gelap. Wuih...lampu garasi sampai harus dinyalakan, karena para kucing hanya mirip gundukan batu-batu hitam beberapa buah, wajahnya tak tampak.
Sejenak kemudian, hujan pun turun. Alhamdulillah...puasa hari pertama Ramadan diparingi -- diberi -- hujan oleh Allah SWT.