"Persentase simpanan klien Rusia di Swiss hanya satu digit dan angka digit itu pun kecil," demikian pernyataan melalui surat elektronik yang dikirimkan oleh SBA ke Reuters.
Tapi lucunya, meski ada pernyataan bahwa simpanan Rusia hanya sedikit, namun itu tak sejalan dengan laporan tahunan. Di Credit Suisse misalnya, bank terbesar kedua di Swiss.
Menurut chief  executive bank itu, Thomas Gottstein, simpanan dari Rusia hanya 4 persen dari total aset bank, jumlahnya puluhan miliar dolar. Jumlah itu jauh lebih banyak dibanding laporan tahunan Credit Suisse yang hanya menyebutkan angka 848 juta Swiss franc, bersih.
Entahlah mengapa bisa demikian.
Nasabah di Uni Eropa
Selain di Swiss, European Central Bank (ECB) juga memerintahkan semua bank di Uni Eropa untuk memperhatikan semua transaksi yang dilakukan oleh nasabah mereka yang berasal dari Rusia. Rekening nasabah dari Belarusia juga harus dicek.
Instruksi dari ECB itu membuat puluhan ribu nasabah dari Rusia dan Belarusia, yang tinggal di negara-negara Uni Eropa, harus menjalani pemeriksaan yang intens di rekening mereka.
Yang harus diawasi adalah jika ada pembayaran dalam jumlah besar, demikian pula dengan deposit dan aplikasi kredit baru.
Mereka yang berstatus sebagai penduduk tetap atau sementara di Uni Eropa tidak terkena sanksi seperti yang diberlakukan di Rusia. Akan tetapi, bank-bank EU dilarang menerima deposit di atas 100.000 euro dari individu dan perusahaan Rusia.
Kebanyakan orang Rusia di UE tinggal di Jerman, jumlahnya adalah 230 ribu orang, demikian menurut Eurostat. Lalu, jumlah terbanyak kedua ada di Spanyol, lebih dari 81 ribu orang. Sisanya tersebar di Prancis, Italia, Latvia, Republik Ceko, Austria, dan Finlandia.
Sementara itu, mereka yang berasal dari Belarusia tinggal di Jerman, Lithuania, dan Italia.
Di Spanyol, sebuah bank memiliki sekitar 80.000 klien dari Rusia yang tidak termasuk dalam sanksi UE. Mereka tinggal di Spanyol di bawah pengawasan.