Pernah dengar nama aktor Hollywood bernama Zach Avery? Atau nama aslinya, Zachary Joseph Horwitz? Tidak pernah? Sama dong dengan saya. Jangan khawatir, dia adalah penipu, tak ada untungnya kenal dia.
Zachary Joseph Horwitz melejit bukan karena perannya di film, melainkan karena ia dijatuhi hukuman penjara selama 20 tahun setelah melakukan penipuan investasi, pada 14 Februari 2022.
Penipuan gaya Ponzi scheme yang dilakukan oleh aktor berusia 35 tahun itu tidak tanggung-tanggung, yaitu sedikitnya 650 juta dolar AS. Ada yang menyebut penipuannya mencapai 690 juta dolar.
Kalau 650 juta dolar itu diterjemahkan ke nilai rupiah, maka nilainya nyaris 9,3 triliun rupiah!
Horwitz mengumpulkan uang itu dengan menipu lebih dari 200 investor, banyak di antara mereka yang merupakan teman-temannya. Sudah pasti, teman-teman itu tidak akan menganggap Horwitz sebagai teman sekarang.
Melalui perusahaannya, 1inMM Capital, Horwitz mulai melakukan penipuannya pada 2015. Menurut Los Angeles Times, Horwitz memakai uang itu untuk membeli hak distribusi film yang kemudian akan dilisensikan ke platform streaming, seperti HBO dan Netflix, untuk mendapatkan keuntungan.
Setiap investor dijanjikan profit sebesar 25 hingga 45 persen per tahun. Ditambah dengan pernyataan Horwitz yang menyatakan bahwa ia memiliki "partner strategis" dengan HBO, Netflix, dan platform lainnya untuk distribusi film-film ke luar negeri.
Semuanya sudah cukup untuk membuat investor tak ragu mengalirkan uang ke Horwitz.
Satu tahun setelah investasi dimulai, para investor mulai mempertanyakan uang keuntungan ke Horwitz. Langkah yang dilakukan oleh Horwitz adalah membuat email palsu, yang seakan ditulis oleh pembesar-pembesar di HBO dan Netflix, tentang penjanjian distribusi palsu, yang tujuannya tentu saja menjelaskan mengapa uang keuntungan belum bisa dibagikan.
Horwitz juga mengirim minuman Johnnie Walker Blue Label Scotch ke semua investornya, disertai laporan tahunan perusahaannya sepanjang 2015. Isi laporan itu, salah satunya, adalah daftar 52 film yang seharusnya didistribusikan ke Afrika, Australia, Selandia Baru, dan Amerika Selatan. Semuanya zonk mestinya.