Tim nasional Comoros, atau Komoro dalam bahasa Indonesia, untuk pertama kalinya bisa berlaga di Africa Cup of Nations alias Piala Afrika, atau biasa disingkat AFCON. Pada AFCON 2021, yang berlangsung di Kamerun (9 Januari-6 Februari 2022), Komoro berada di Grup C bersama Maroko, Gabon, dan Ghana.
Jika melihat grup dengan komposisi seperti itu, kesempatan untuk Komoro lolos ke fase gugur kecil. Bahkan, mereka sudah diramal tidak akan mendapat satu pun poin.
Les Coelacantes, atau ikan coelacanth (baca si-la-kan), adalah julukan untuk Komoro. Itu adalah ikan eksotik yang dipercaya sudah punah, namun ternyata masih beredar dan paling banyak ditemukan di Kepulauan Komoro. Sudah pasti, ikan itu tetap mendapat julukan sebagai endangered species alias spesies yang nyaris punah.
Namun, Komoro tidak mau penampilan perdana mereka di Piala Afrika layaknya ikan coelacanth yang nyaris punah, yang jarang terlihat. Komoro mungkin akan sulit dilihat lagi di Piala Afrika, namun mereka tetap ingin memberi kenangan yang bagus. Setidaknya untuk suporter mereka.
Komoro melakukan laga debut mereka di Piala Afrika dengan kalah dari Gabon. Lalu, kalah lagi dari Maroko. Namun, pada laga terakhir di Grup C, Komoro membuat kejutan.
Calon lawan adalah Ghana, yang sangat butuh menang agar mereka bisa lolos dengan fasilitas peringkat ketiga terbaik. Ada empat tim, dari enam, yang bisa lolos ke fase gugur sebagai tempat ketiga terbaik di masing-masing grup.
Tak dinyana, Komoro justru yang berhasil mendapat satu dari empat tiket sisa itu. Ghana kalah 2-3. Padahal, kalau dilihat dari komposisi pemain, Ghana punya banyak pemain yang lebih beken ketimbang para pemain Komoro. Ternyata, pemain beken bukan jaminan untuk bisa sukses, ya.
Komoro memperoleh kemenangan perdana di Piala Afrika, tiga poin pertama. Mereka lolos ke fase gugur, membalikkan semua prediksi. Kalau mereka kemudian harus kalah dari Kamerun, pasukan tuan rumah, di Babak 16 Besar, bukan lagi masalah. Meski tak lagi bisa meneruskan perjalanan di AFCON 2021, yang penting, Komoro sudah pernah berada di Piala Afrika dan lolos ke fase gugur.
"Sejujurnya, kami sama sekali tidak takut pada siapa pun. Kami bisa lolos ke Piala Afrika, berarti kami sama bagusnya dengan kontestan lainnya," kata Said Bakari, gelandang Komoro, kepada surat kabar Belanda, Brabants Dagblad.