Nigeria dianggap sebagai salah satu negara terkemuka dalam hal sepak bola di Afrika. Pasukan Elang Super menjadi juara AFCON pada 1980, 1994, dan 2013. Di Piala Dunia, Nigeria lolos ke babak 16 Besar tiga kali, yaitu 1994, 1998, dan 2014.
Karena itu, rada mengherankan kalau Nigeria harus ditangani oleh seorang pelatih interim di AFCON 2021, yang sekarang sedang berlangsung di Kamerun.
Sejak 2016, Nigeria ditangani oleh pelatih asal Jerman, Gernot Rohr. Pelatih berusia 68 tahun itu adalah pelatih -- atau technical adviser, istilah yang dipakai untuk pelatih di tim nasional Nigeria -- terlama yang pernah menangani Nigeria.
Prestasi terbaik Rohr adalah Nigeria lolos sebagai negara Afrika pertama ke Piala Dunia 2018 dan berada di tempat ketiga AFCON 2019. Namun, menurut CBS Sports, prestasi terpenting Rohr adalah mengembalikan kualitas ke dalam tim nasional Nigeria.
Sebelum Rohr hadir, Nigeria dalam kondisi berantakan. Mereka memenangi CAN 2013, namun hadir di Piala Dunia 2014 dengan tim yang sangat medioker. Itu istilah CBS Sports.
Setelah pelatih legendaris Stephen Keshi pergi, Nigeria ditangani oleh banyak pelatih: Shuaibu Amodu, kembali ke Keshi, lalu Amodu lagi, Sunday Oliseh, dan Salisu Yusuf.
Rohr menangani skuat Nigeria kelar gagal lolos dua kali beruntun ke AFCON. Namun, ia lantas membawa Nigeria ke Piala Dunia 2018 dan tempat ketiga di AFCON 2019. Nigeria juga dalam perjalanan untuk lolos ke Piala Dunia 2022.
Dalam lima tahun terakhir, Rohr menghadirkan harapan, stabilitas, dan konsistensi ke dalam skuat Nigeria. Namun, seperti negara-negara lain, prestasi lebih dilihat jika ada trofi yang mampir. Penampilan di lapangan boleh saja okay, tapi kalau tidak ada trofi yang dihasilkan, maka akan sia-sia.
Rohr harus pergi. Apalagi, laga terakhir yang ditanganinya adalah Nigeria bermain seri 1-1 dengan Cape Verde, sebuah tim yang secara kualitas mestinya ada di bawah Nigeria, pada kualifikasi Piala Dunia 2022, 16 November 2021.
Rohr dipecat pada 12 Desember 2021, sekitar satu bulan sebelum AFCON 2021 dimulai.