Menyaksikan gelaran Met Gala tahun ini, yang digelar 13 September lalu, membuat saya makin geleng-geleng kepala. Busana yang digunakan para pesohor di karpet merah di acara itu makin ajaib dari tahun ke tahun.
Sepertinya mereka berlomba untuk memakai busana yang paling aneh, sehingga yang muncul pun busana macam yang dikenakan oleh Kim Kardashian rancangan Balenciaga yang serba hitam. Bahkan, wajah Kardashian pun tak tampak. Faceless. Kalau saya menjadi Kardashian, maka saya tidak akan buang waktu dengan menutupi wajah untuk hadir di acara yang disebut sebagai acara amal yang harga tiketnya 30 ribu dolar AS. Sayangnya, saya bukan Kim Kardashian.
Baju Kardashian itu malah mengingatkan saya pada Dementor, penjaga penjara Azkaban di serial Harry Potter, atau seperti Ringwraith di The Lord of the Rings. Tidak ada anggun-anggunnya, aneh 100 persen pokoknya.
Saya malah membayangkan bagaimana kalau salah satu selebriti kita, Agnes Monica, hadir di Met Gala. Mestinya sudah bisa ditebak busana macam apa yang akan dipakai oleh AgnezMo.
Yup, dia akan memesan setelan kebaya kontemporer dari desainer beken Indonesia, Anne Avantie. Selama ini, Agnes sudah sering memakai busana kebaya buatan Anne. Tentu saja, desain dasarnya adalah kebaya, tapi modifikasinya bisa sangat liar dan membuat tercengang, tapi tetap indah dan mewah bukan main.
Saya rasa, Anne tidak akan keberatan jika suatu hari Agnes memintanya (lagi) untuk merancangkan sebuah kebaya yang akan dipakainya ke Met Gala di New York sana.
Sudah pasti, busana kebaya keluaran butik Anne Avantie akan membuat siapa saja tercengang, apalagi dikenakan oleh tubuh langsing Agnes Monica.
Terakhir kali, yang saya tahu, Agnes memesan sebuah kebaya dari Anne, pada pertengahan 2020. Saat itu pandemi Covid-19 sedang hangat-hangatnya. Bahkan, saat itu Anne sedang sibuk-sibuknya membuat banyak alat pelindung diri, jaket pelindung diri, dan masker untuk para tenaga kesehatan.
Agnes meminta Anne untuk membuat kebaya bertema cheongsam, sebuah gaun khas Cina yang dipakai oleh kaum sosialita dan perempuan kelas atas di Shanghai. Itu keterangan dari Wikipedia soal cheongsam.
Nah, Agnes memesan baju itu untuk keperluan acara keluarga, ia memesannya melalui teks via WhatsApp ke Anne dan pesan itu membuat butik Anne Avantie kembali bergairah.