Nah, optimisme muncul di kalimat berikutnya. Suatu hari, saya akan menjadi Sabtu malam, alias malam Minggu. Semua orang senang dengan hari itu. Akhir pekan, menggembirakan. Esoknya Minggu, tak perlu kerja. Pokoknya, hari untuk bersenang-senang.
Anyway, mantan saya itu lantas menikahi pacarnya itu. Entah berapa lama mereka menikah. Mereka sudah memiliki anak ketika mereka bercerai. Lantas, si pria menikah lagi. Entahlah bagaimana kabarnya sekarang. Saya tidak peduli.
Cinta segitiga tidak mengasyikkan, apalagi untuk pihak yang "kalah" seperti saya. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi jika saya bisa mengalahkan si rival. Yang pasti, saya tidak bisa percaya kepada laki-laki yang bisa mempunyai dua pacar pada waktu bersamaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H