Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jika Ingin Mendapat Trofi, Latihlah Chelsea

21 Juli 2021   21:39 Diperbarui: 23 Juli 2021   15:17 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan saya yang mengatakan kata-kata itu, melainkan Jose Mourinho. Rasanya yang menggeluti sepak bola tahu siapa Mourinho. Dia dijuluki The Special One, atau dia sendiri yang menjuluki dirinya dengan julukan itu. Selain itu, ia pernah dijuluki The Experienced One. Lalu, apalagi…oh iya, The Happy One.

Menurut The Irish Mirror, Mourinho menyatakan melatih Chelsea itu tidak sulit. Pelatih datang dan pergi di Chelsea, bukan barang aneh, namun biasanya mereka akan memenangkan setidaknya sebuah trofi di klub London itu. Trofi apa saja, tidak harus juara liga.

“Rasanya, tidak sulit untuk melatih Chelsea, sebab saya tiga kali menjadi juara Premier League bersama mereka. Carlo Ancelotti bisa menjadi juara. Antonio Conte juga. Masih ada lagi. Tidak mungkin sulit, sebab kami semua bisa mendapat trofi,” kata Mourinho.

Menurut pelatih AS Roma itu, Chelsea memiliki banyak pemain bagus dan mereka membentuk sebuah skuat yang bagus. Para pelatih senang bekerja dengan skuat yang bagus, demikian menurut Mourinho.

Mourinho mengatakan itu sebelum Thomas Tuchel, manajer paling mutakhir Chelsea, membawa klub barunya menjadi juara Liga Champions 2020-2021.

Sebelum itu, ada Maurizio Sarri yang membawa Chelsea menjadi juara Liga Europa 2019. Bahkan, Roberto Di Matteo, bisa mempersembahkan trofi Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub itu pada 2012. Di Matteo menggantikan Andre Villas-Boas dan statusnya hanya manajer sementara. Di Matteo adalah asisten Villas-Boas.

Pada musim 2012-13, ketika Di Matteo sudah dijadikan manajer permanen, Chelsea sama sekali tak berkedip ketika harus memecat orang Italia itu. Chelsea tampil buruk di fase grup Liga Champions.

Rafael Benitez pun pernah memberi Chelsea sebuah trofi, Liga Europa, pada 2013. Manajer asal Spanyol itu hanya satu musim di London Barat.

Dengan prestasi yang diraih Tuchel, agaknya apa yang dikatakan oleh Mourinho ada benarnya. Hanya Frank Lampard sepertinya yang sulit untuk mewujudkan apa yang dikatakan oleh Mourinho.

Padahal, Lampard bisa dibilang adalah murid Mourinho. Legenda Chelsea itu adalah pemain andalan selama Mourinho berada di Chelsea. Tapi, ketika menjadi manajer di sana, Lampard gagal memanfaatkan skuat Chelsea yang nyata-nyata mumpuni untuk menjadi juara Liga Champions ketika ditangani oleh penggantinya, Tuchel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun