Roberto De Zerbi, pelatih yang meninggalkan Sassuolo pada akhir musim 2020-2021, dipuji sebagai pelatih yang mementingkan gaya menyerang bersama pemain-pemain lokal, seperti Berardi dan striker Giacomo Raspadori.Â
Nama yang disebut terakhir belum pernah sekali pun berseragam tim nasional Italia sebelum Euro 2020, bahkan tim junior Italia sekali pun. Mancini memanggilnya masuk skuat Italia ke Euro 2020.
"Para pemain kami sudah terbiasa bermain menyerang, sebab kami mencoba mendorong tipe permainan seperti itu sejak hari pertama. Sedikit demi sedikit, kami menjadi terbiasa.Â
Selain itu, banyak pemain dari klub lain yang juga sudah memainkan sepak bola menyerang, sehingga mereka tidak mengalami masalah untuk melanjutkannya bersama Italia," kata Mancini, yang mulai melatih Italia sejak Mei 2018.
Pessina menjadi tambahan pada menit terakhir, menggantikan Stefano Sensi - produk Sassuolo yang kini bermain di Inter Milan - yang mengalami cedera.
"Saya bisa melihat kesamaan antara cara bermain Atalanta dengan Italia - menguasai bola dan lari ke depan dimulai dari lapangan tengah. Jadi, saya bisa langsung cocok," kata Pessina.
Untuk sebuah tim yang gagal lolos ke Piala Dunia 2018 dan kemudian bisa bermain gemilang di fase awal Euro 2020, hasil yang diraih Italia sangat luar biasa.
Gli Azzurri tak terkalahkan dalam 30 laga, untuk menyamai sebuah rekor yang usianya nyaris satu abad. Selain itu, Italia juga membukukan hasil 11 kali kemenangan beruntun, tanpa kebobolan.
"Mancini tidak pernah memaksa kami untuk bermain berapi-api. Dia hanya mengatakan untuk menikmati sepak bola dan melakukan apa yang sedang kami lakukan," kata bek tengah Inter Milan keluaran Atalanta, Alessandro Bastoni.
Perjalanan Italia selanjutnya adalah bertemu Austria di babak 16 Besar. Stadion Wembley di London bisa menjadi saksi penampilan Italia tersebut. Apakah Mancini dan segenap anak buahnya bisa membuat banyak gol dan di saat bersamaan Austria tak bisa membuat gol? Nantikan saja.