Mohon tunggu...
Irtahat Isyaty
Irtahat Isyaty Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Celoteh Anak Rantau

27 Oktober 2018   00:09 Diperbarui: 27 Oktober 2018   00:22 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika hening menyapa batas kota. Rindu akan kepulangan semakin meronta-ronta. Yang telah lama tertahan hingga berdarah-darah.

Teramat panjang jika harus teecoret diatas kertas. Tentang rindu yang tak pernah tuntas. Hanya karena waktu yang tak membalas.

Bukan maksud hati tak ingin kembali. Bukan pula rantauan menjadi sangat berarti. Tidak! Tetap saja kampung halaman yang asri menjadi pijakan paling dinanti.

Tunggu saja mak. Anakmu pasti pulang dengan kesuksesan dan kebahagiaan. Asal doa selalu terpanjatkan. Untuk Tuhan semesta Alam.

Malang, 27 Oktober 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun