Ketika hening menyapa batas kota. Rindu akan kepulangan semakin meronta-ronta. Yang telah lama tertahan hingga berdarah-darah.
Teramat panjang jika harus teecoret diatas kertas. Tentang rindu yang tak pernah tuntas. Hanya karena waktu yang tak membalas.
Bukan maksud hati tak ingin kembali. Bukan pula rantauan menjadi sangat berarti. Tidak! Tetap saja kampung halaman yang asri menjadi pijakan paling dinanti.
Tunggu saja mak. Anakmu pasti pulang dengan kesuksesan dan kebahagiaan. Asal doa selalu terpanjatkan. Untuk Tuhan semesta Alam.
Malang, 27 Oktober 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H