[caption id="attachment_353306" align="aligncenter" width="490" caption="Pelantikan 50 Anggota DPRD Kota Semarang, Kamis (14/8/2014) sumber: Foto suaramerdeka.com"][/caption]
HARI Kamis 14 Agustus yang lalu sebanyak 50 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang resmi dilantik, mereka telah mengucapkan janji suci sebagai akad mereka untuk bertekad melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
Dalam naskah pelantikan yang mereka bacakan mereka berjanji memenuhi kewajibannya sebagai anggota DPRD Kota Semarang dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Sesuai peraturan perundang-undangan. Dengan berpedoman pada Pancasila, dan UUD 1945.
Dalam menjalankan kewajiban, mereka akan bekerja dengan sungguh-sungguh, demi tegaknya demokrasi. Serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang dan golongan. mereka akan memperjuangkan aspirasi rakyat yang saya wakili. Guna mewujudkan tujuan nasional, demi kepentingan bangsa dan NKRI.
[caption id="attachment_353307" align="aligncenter" width="420" caption="Salah satu anggota DPRD bermain ponsel saat acara pelantikan"]
Disela-sela acara, sejumlah aktivis melakukan demonstrasi di halaman gedung DPRD, mereka meminta kepada para anggota DPRD yang baru untuk melahirkan kebijakan berpihak kepada rakyat. bukan hanya duduk manis di kursi empuk DPRD. Mereka khawatir kejadian beberapa tahun lalu terulang kembali yakni terjadinya perselingkuhan, kongkalikong antara legislatif dan eksekutif, saat itu KPK terjadi tangkap tangan antara sekda Kota Semarang dengan anggota dewan pada tahun yang menyeret Walikota Semarang pada saat itu.
Kekhawatiran mereka akan sejarah buruk terkait dengan kinerja dewan tersebut memang wajar, pasalnya saat ini ketua DPRD dipegang oleh Supriyadi dan walikota Hendrar Prihadi sendiri lahir dari partai yang sama sebagimana ketua DPRD dan walikota pada saat itu, sebagai kader partai keduanya juga sama-sama memegang jabatan strategis di DPC PDIP Kota Semarang, Hendi sebagai Ketua sementara Supriadi sebagai Sekretaris, kedekatan secara emosional di jajaran partai itu sendiri menjadi kekhawatiran beberapa kalangan yang trauma kejadian pada tahun 2011 yang lalu terulang. DPRD dikhawatirkan akan mandul menjalankan tugasnya menjalankan fungsi pengawasan.
Oleh karena itu para aktivis yang berasal dari gabungan organisasi mahasiswa da beberapa LSM tersebut menyerahkan mandat rakyat yang isinya komitmen dari para anggota dewan untuk tidak melakukan KKN, membela rakyat miskin, menunjukkan transparasi kinerja dan melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah.
Saat itu klepada para pendemo ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi berjanji akan melaksanakan tugas sebagai anggota dewan dengan baik. "Intinya kami siap merubah pola kebiasaan yang dianggap buruk oleh masyarakat, baik itu perilaku, maupun aspirasi masyarakat, saya yakin anggota DPRD Kota Semarang periode ini beda jauh dengan sebelumnya, Insya Allah lebih baik lagi," kata Supriyadi.
Akhirnya kepada anggota dewan yang sudah dilantik, bukan hanya di Semarang, tetapi juga diseluruh Indonesia yang beberapa waktu yang lalu baru saja dilantik, semoga tidak lupa kepada rakyat karena para wakil rakyat memiliki tugas untuk mensejahterakan rakyat. Semoga kekhawatiran tersebut  diatas tidak lagi terjadi, seperti kata teman saya, waktulah yang nanti akan menjawab, apakah keinginan temen-temen dewan untuk menjadi lebih baik itu betul betul jadi baik atau malah sebaliknya. Harapannya sih ya smoga menjadi lebih baiklah dan monggo kita pantau bersama kinerja mereka...Selamat Bekerja..!!
[caption id="attachment_353308" align="aligncenter" width="420" caption="Ekspresi wajah anggota dewan setelah dilantik sumber: Foto suaramerdeka.com"]