[caption id="attachment_408114" align="aligncenter" width="300" caption="Foto: Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Demianus Palulungan, memberikan helm gratis kepada pengendara dalam operasi simpatik di pertigaan Bangak, Banyudono, Sabtu (4/4)."][/caption]
Inovasi dalam menyosialisasikan keselamatan berlalu lintas kembali di lakukan oleh jajaran satlantas Polres Boyolali. Beberapa waktu lalu, anggota Polwan Polres Boyolali mengatur lalu lintas Boyolali Kota dengan cara berjoget. Saat itu, aksi yang dilakukan oleh polwan itu mendapat perhatian dari masyarakat yang sedang melintas.
Kemudian pada Sabtu (4/4), Jajaran Satlantas Polres Boyolali kembali menggelar operasi simpatik di pertigaan Bangak, Banyudono. Sekilas operasi ini seperti operasi penertiban kendaraan biasa. Namun ada yang beda dalam operasi kali ini, selain menjaring para pengendara yang melanggar peraturan lalu lintas, polisi juga memberikan helm kepada para pengendara secara cuma-cuma alias gratis.
Helm gratis itu diperuntukan khusus bagi pengendara yang tidak memakai helm. Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Demianus Palulungan, mengatakan pemberian helm itu bukanlah tanpa alasan. Langkah itu dilakukan untuk memberikan pembelajaran bagi para pengendara yang sering melakukan pelanggaran dengan tidak membawa helm.
“Untuk memberikan pembelajaran, bahwa memakai helm itu penting. Karena menggunakan helm ini paling sering dilanggar dan diremehkan, padahal resikonya cukup besar kalau tidak memakai helm,” kata dia.
Menurut Demy, panggilan akrab Demianus Palulungan, meski mendapat helm gratis, para pengendara yang melanggar tersebut tetap diproses sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal itu untuk memberikan efek jera. Kanit Dikyasa Satlantas Polres Boyolali, Aiptu Arif Mudi, menambahkan para pelanggar pada pagi itu kebanyakan adalah para orang tua yang mengantar anaknya ke sekolah.
“Jadi karena karena dekat, akhirnya mereka tidak pakai helm. Kami berikan helm itu ke anak-anaknya karena untuk memberikan kesan bahwa memakai helm itu penting. Bayangkan saja, setelah besar nanti, anaknya itu pasti akan ingat, oh dulu saya pernah dikasih helm sama pak polisi, jadi pesan itu melekat begitu,” kata dia.
Selain merazia para pengendara yang tidak membawa helm, polisi juga merazia para pengendara yang tidak membawa surat-surat dan tidak melengkapi kendaraannya dengan kaca spion. “Ada sekitar 100 lebih pengendara yang kami jaring,” kata dia. Selain itu, polisi juga membagikan striker dan memasang spanduk dan baliho berisi peringatan keselamatan berkendara di sejumlah titik strategis di Boyolali.
Inovasi yang dilakukan polres tersebut diapresiasi oleh warga. Taufik, 29, warga Bangak, Kecamatan Banyudono mengatakan sudah saatnya institusi Polri melakukan inovasi razia kendaraan. “Jadi jangan hanya memberi sanksi ke pada pengendara yang melanggar, tapi juga memberi contoh,” kata dia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H