Mohon tunggu...
Irsyam Syam
Irsyam Syam Mohon Tunggu... wiraswasta -

Aktivis FPI (Front Peternak Indonesia)... Peternakan Syariah, Adakah???... @IrsyamSyam... http://kandang-kata.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pantun Hidayat Nur Wahid, Kok Mirip Pantun Jusuf Kalla

6 Juli 2012   12:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:14 1354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13415786091265632545

[caption id="attachment_199175" align="alignright" width="298" caption="ilustrasi (kompas.com)"][/caption]

Pada debat calon gubernur DKI Jakarta di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu (24/6/2012) lalu, terlihat ada yang beda dari calon gubernur yang diusung Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid (HNW). Ketika memberi closing statment, HNW membacakan pantun. Bunyinya begini “Ikan Sepat Ikan Gabus, Nomor Empat Lebih Bagus”.

Maksudnya cukupnya terang, nomor empat menunjukkan nomor urut pasangan cagub-cawagub HNW-Didik sesuai pengundian oleh KPUD di Hotel Sultan sebulan sebelumnya. Sedangkan lebih bagus, tentunya untuk menunjukkan mereka lebih bagus dibanding pasangan cagub-cawagub yang lain, sehingga layak dipilih pada hari pencontrengan nanti.

Mendengar HNW menyebutkan itu, saya dibawa bernostalgia ke tahun 2009 lalu, ketika masamasa kampanye Calon Presiden RI. Dalam acara kampanye damai yang digelar KPU di Hotel Bidakara, Capres Jusuf Kalla (JK) juga membacakan pantun “Bunga Seikat Hati Tertarik, Lebih Cepat Lebih Baik”. Lebih Cepat Lebih Baik adalah tag line resmi yang digunakan oleh Capres Cawapres JK-Wiranto pada saat itu.

Adalah Indra Jaya Piliang (IJP), anggota Tim kampanye Nasional JK-Wiranto, menuliskan dengan baik ihwal di balik pantun itu. Dalam memoarnya yang berjudul “Mengalir Meniti Ombak” IJP mengisahkan, sebelum JK naik panggung, dirinya sempat meminta agar JK membacakan pantun “Ikan Sepat Ikan Gabus, Lebih Cepat Lebih Bagus”. Namun JK menolak, karena tidak ada kata lebih baik-nya. JK lalu membacakan pantun ciptaannya sendiri.

Menurut IJP, pantun itu merupakan kiriman temannya bernama Viryana asal Pontianak. Terkait kesamaan dua larikawal “ikan sepat ikan gabus...” dengan pantun yang dibacakan HNW, mungkin sebuah kebetulan, entahlah. Tapi biar nanti tim sukses HNW-Didik yang menjelaskan, mumpung mereka masih beriklan di Kompasiana.

Yah... Ikan Sepat Ikan Gabus, Kalau Dapat Yuk Direbus. Lho, Ikan kok direbus, hahaha....

@Rumah Kontrakan, 01072012

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun