Mohon tunggu...
Irsyal Rusad
Irsyal Rusad Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Internist, FK UGM

Internist. Tertarik dng bidang Healthy Aging, Healthy Live, Diabetes Mellitus Twitter; @irsyal_dokter

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Shalat Tarawih di Masjid Al-Farooq Mississauga, Canada

28 Juni 2016   02:21 Diperbarui: 28 Juni 2016   02:29 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa malam yang lalu saya shalat Isya dan taraweh di Masjid Al Farooq, Mississauga. Sekitar 10-15 menit kalau naik kendaraan dari apartement. Bila jalan kaki, 30-40 menit, dan saya pernah mencobanya. Barangkali karena semangat masih tinggi, ingin beribadah di lingkunagn yang berbeda, dan merasakan nikmatnya berjamaah di antara bermacam etnis serta hanya berharap ridha Allah, berjalan kaki sejauh itu tidak terasa melelahkan

Menjelang sampai di Masjid, nuansa aktifitas ramadan sudah kelihatan. Jamaah yang datang saya lihat cukup ramai. Lapangan parkir yang cukup luas tampak penuh dengan kendaran mobil. Kami terpaksa parkir di depan rumah warga yang cukup jauh dari dari Masjid.

Lalu, dengan berjalan kaki kami menuju Masjid, Alhamdulillah sambil bergegas melangkah, dalam hati saya berdoa semoga setiap langkah-langkah ini menjadi amal yang diterima Allah.

Sampai di halaman Masjid, Masjid  yang kelihatan  bersih dan cukup megah dengan dua lantai itu kelihatan sudah penuh. Halaman Masjid juga hampir sama. dan sebuah tenda  yang cukup luas juga penuh dengan jamaah wanita. Melihat jamaah yang berlimpah seperti itu, saya seperti tidak merasakan bahwa saya sedang berada di Canada. Dan, saya teringat dua tahun lalu ketika saya shalat Idul Fitri di sini. Karena jumlah jamaah yang berlimpah shalat Id dilakasanakan sebanyak 3 shift,  Jam 7 pagi, kemudian jam 9 dan terakhir jam 11 siang. Jamaah yag berlimpah ini barangkali ada kaitannya dengan pertumbuhan ummat Islam yang sangat pesat di Canada. Sehingga Mushalla, Masjid di beberapa kota besar seperti  Toronto, Ottawa, Vancouver, Halifax dan kota-kota lainnya sangat mudah ditemukan. Mencari makanan dan rumah makan halal juga bukan sesuatu yang sulit di sini.

Kemudian shalat Isya, tidak seperti di Indonesia sekitar jam 7 dengan jarak waktu tidak jauh dari waktu maghrib, di sini waktu Isya  kemaren  baru masuk lima menit menjelang jam 11 malam..,,,,Jam 11 malam, wooow, andaikan di Indonesia sebagian kita sudah bermimpi, ummat Islam di sini baru akan memulai shalat Isya.

Setelah shalat Isya-saya akhirnya dapat tempat di ruang basemen Masjid-- sekitar jam 11.50 malam dikanjutkan dengan shalat taraweh. Taraweh di sini dilaksanakan setiap 2 rakaat dengan jumlah total 11 rakaat termasuk witir 3 rakaat. Yang aneh saya lihat, tidak biasa kita lakukan di Indonesia, Imam shalat taraweh bergantian. Kelihatannya setiap dua rakaat Imam berganti.  Dan, setiap Imam membaca ayat-ayat yang cukup panjang. Tetapi karena lantunan ayat-ayatnya yang menenangkan, dibaca dengan fasih, apalagi dengan Imam yang berbeda, shalat taraweh yang baru  selesai menjelang jam 1 tengah malam itu terasa tidak lama.

Selesai shalat taraweh, baru kemudian saya sempat silaturahmi dengan jamaah di samping saya. Ternyata jamaah yang sebelah kanan saya seorang muslim Bosnia yang sudah cukup lama pindah ke Canada, dan yang di sebelah kiri saya seorang black Muslim warga negara Canada. Saya tidak tahu, siapa saja mereka jamaah yang lain, yang kelihatan beranekarqgam penampilan wajah dan fisiknya. Dari aneka pakaian, dan peci yang digunakannya saja sudah kelihatan betapa majemuknya jamaah ini.  Namun  saya lihat mayoritas kelihatannya berwajah India, Pakistan dan Arab. Dan, waktu saya  keluar dari Masjid, beberapa muslim kulit putih kelihatan ada diantara para jamaah. Melihat ini, hati saya lalu berbisik, indahnya Islam ini ya Allah, Agama yang tidak mengenal batas ras, negara. Sama di hadapan-Mu apakah yang hitam, yang putih, yang kuning, yang coklat dan siapapun juga, kecuali sebagai pembedanya hanyalah ketaqwaannya.

Tidak  lama kemudian, sekitar 15 menit perjalanan saya sampai di apartemen. Jam di dinding sudah menunjukkan jam 1.30 malam. Bergegas saya  pergi ke pembaringan. Ditengah-tengah bayangan nikmatnya shalat taraweh yang baru saya laksanakan, saya lalu  teridur pulas. Dan, kebangun dua jam kemudian pada jam 3.30 untuk sahur. Tidur hanya dua jam, namun aneh, badan tetap segar. Maha besar engkau ya Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun