Mohon tunggu...
Irsyal Rusad
Irsyal Rusad Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Internist, FK UGM

Internist. Tertarik dng bidang Healthy Aging, Healthy Live, Diabetes Mellitus Twitter; @irsyal_dokter

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Perut Anda Sudah Besar? Inilah Cara Mudah Mengetahuinya

14 April 2015   11:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:07 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14290191822056515497

[caption id="attachment_410013" align="aligncenter" width="624" caption="Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)"][/caption] Banyak pasien yang bertanya, terutama ibu-ibu yang merasa perutnya sudah besar, apalagi setelah melahirkan dan punya anak. "Perut saya dulu bukan begini, Dokter," ungkap seorang pasien sambil mengelus-ngelus perutnya yang memang kelihatan agak buncit. "Apa memang begini sudah besar?"..... "Apa ukurannya, Dokter?" tanya pasien itu lagi. Secara gamblang saya jawab, "Coba saja Ibu berdiri menyamping di depan kaca. Kalau perutnya jauh lebih menonjol dari dada, itu tandanya, perut sudah mulai besar." "Waduh, Dokter, saya baru beberapa bulan ini melahirkan, dan masih menyusui. Pastilah ini tetap lebih menonjol," jawab pasien sambil senyum. "Benar juga jawaban ibu ini," bisik saya dalam hati. Kelihatannya dada Ibu ini masih menonjol dibandingkan perutnya. "Hmm, ya Buk, saya lupa Ibu lagi menyusui," ungkap saya agak gelagapan. "Terus, gimana Dokter?" "Ada Bu, cara sederhana yang lain. Coba Ibu ukur lingkar perut Ibu mulai dari titik awal di pusar dengan jengkal Ibu sendiri, mengelilingi pinggang Ibu sampai ke pusar lagi. Bila lebih dari 4 jengkal, berarti perut Ibu sudah mulai membesar, dan tidak normal lagi." "Ya, Dokter, kelihatannya sudah lebih dari 4 jengkal," jawab pasien sambil mengukurnya. "Ada cara lain lagi yang mudah juga. Ambil meteran, kemudian ukur lingkar pinggangnya setinggi pusar, dan perut dalam keadaan relaks. Untuk kita, orang Asia, termasuk Indonesia, bagi wanita dikatakan gemuk apabila lingkarannya lebih dari 80 cm, dan pria tidak boleh lebih dari 90 cm. Atau bisa juga dengan membandingkan ukuran lingkar perut dengan lingkar panggul. Pada dasarnya lingkar perut tidak boleh lebih besar dari lingkar panggul. Dan, perut besar, akibat tumpukan lemak di dalamnya bukan hanya sekedar menempel di sana, tetapi juga menjadi beban bagi  fisik Ibu, bagi tulang belakang, sendi lutut, dan  sebagai sumber penyakit kronis yang mengancam Ibu ke depan," saya mencoba menerangkan sekilas. Dan,  dari bentuk perut, atau tampilannya saja  Anda juga sudah dapat membedakan mana perut yang besar, yang tidak  sehat., dan mana pula yang normal, atau lebih sehat.  Perut yang dikenal dengan bentuk buah apel, jadi tumpukan lemak  lebih banyak dan menonjol di lingkar perut Anda dikaitkan dengan bermacam resiko penyakit kronis  degeneratif seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung kroner,  hipertensi, gangguan paru, pencernaan, dan bahkan keganasan. Sebaliknya bila bentuknya seperti buah pir, lemak lebih banyak menumpuk di panggul Anda, maka resiko itu lebh kecil. "Ya, Dokter, kelihatannya memang perut saya sudah mulai besar, walaupun masih kalah dengan yang di atasnya," kata pasien sambil ketawa. "Saya juga merasakannya Dokter, terasa tidak enak kalau begini, mudah sesak, makan sedikit juga terasa kenyang, menyesak ke atas, tidur pun mulai mendengkur, dan ashma saya pun sering kambuh sekarang Dokter, dan, karena itulah saya sekarang ingin konsultasi ke dokter, dengan keluhan seperti itu," sambung pasien. Jadi, tidak sulit sebetulnya untuk mengetahui perut kita sudah mulai buncit atau tidak. Bisa melihat langsung, mengukurnya dengan jengkal sendiri, dengan meteran, membandingkan ukuran lingkar perut dengan panggul, dan bahkan sebenarnya juga dapat dengan mengamati perubahan ukuran celana kita.#irsyalrusad

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun