Tingginya kejadian serangan jantung pada hari pertama masuk kerja (Senin) dan paling rendah pada hari libur (Sabtu) menegaskan bahwa stres--dalam penelitian stres karena tekanan kerja--memang dapat menyebabkan serangan jantung (Prevent, Halt & Reverse Heart Disease; Pscatella J.C & Franklin, B.A).
Kemudian, pada tahun 1994 terjadi gempa cukup dahsyat di Los Angeles. Pada hari kejadian didapatkan 24 kasus kematian tiba-tiba karena jantung, atau penyakit terkait jantung. Meningkat tajam dari rata-rata 5 kematian pada hari-hari biasa. Kejadian ini menunjukkan bahwa stres mempunyai peranan penting kejadian serangan jantung.
Karena itu, di era modern sekarang, stres itu ada di mana-mana dan tidak mengenal waktu. Sumber stres sekarang bukan lagi binatang buas, harimau, singa yang nongol tiba-tiba di depan rumah Anda, tapi bisa berupa tagihan listrik, harga gas, sembako yang semakin naik, biaya pendidikan anak, tuntutan kerja, kemacetan di jalan, dan suasana hubungan dalam keluarga.
Jadi, stres adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Maka, respons, reaksi kita menghadapi stres itu lah yang sangat penting. Respon dan reaksi itulah yang akan menentukan perjalanan hidup kita, bahkan kemungkinan penyakit yang akan mendera kita ke depan, termasuk penyakit jantung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H