"Anak saya menderita diabetes," dokter?" Ungkap seorang Ibu penuh tanda tanya dan seperti tidak percaya   suatu waktu di ruang praktik saya, ketika saya beritahu bahwa anaknya yang masih muda belia itu menderita diabete mellitus
"Ya, dari hasil pemeriksaan laboratorium ini, anak Ibu memang menunjukkan seperti itu, diabetes melitus," jawab saya.
"Lho, kok bisa dokter,  anak  saya kan masih muda sekali, baru saja tamat dari sekolah menengah atas," tanya Ibu ini lagi penuh heran
Agak lama saya terdiam, dengan  alasan anaknya tidak mau datang dan ada acara di sekolah,  sang anak tidak dibawa. Karenanya saya tidak tahu secara pasti keadaan fisiknya, keluhannya.Â
"Beberapa dekade yang lalu, diabetes pada umumnya baru muncul setelah usia di atas 40-45 tahun, tetapi akhir-akhir ini, kasus diabetes tipe -2 sudah banyak didapatkan pada anak-anak dan remaja,  dan dewasa muda. Penyebabnya banyak, yang paling utama adalah kegemukan, anak yang perutnya buncit, anak yang punya gaya hidup santai, dan perubahan pola makan yang anak yang  tidak sehat," jawab saya secara sepintas.
Mendengar jawaban saya ini, langsung Ibu ini menanggapi, "betul dokter, anak saya gemuk sekali, gemuknya sudah dari waktu kecil dulu. \
Namun, yang membuat saya khawatir itu bukan karena gemuknya, tapi dalam beberapa bulan terakhir anak saya kelihatan agak kurus, tidak seperti biasanya, padahal makannya lebih banyak dokter.Â
Disamping itu, anak saya juga sering mengeluh lemah, pusing, dan malam hari terutama saya lihat dia sering bangun buang air kecil."
Ya, kalau melihat cerita Ibu, "anak yang gemuk, banyak makan, ada penurunan berat badan, sering buang air kecil malam, sering haus, lemah, sering pusing, apalagi pemeriksaan laboratorium sudah seperti ini, anak Ibu sudah pasti menderita diabetes mellitus."
Mungkin karena penasaran, dan sejauh ini tidak ada keluarga yang menderita diabetes melitus Ibu ini kemudian menanyakan, "kok bisa dokter?"..."Apa hubungannya kegemukan anak saya dengan diabetes?"