Mohon tunggu...
Irsyal Rusad
Irsyal Rusad Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Internist, FK UGM

Internist. Tertarik dng bidang Healthy Aging, Healthy Live, Diabetes Mellitus Twitter; @irsyal_dokter

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Anak Gemuk, Jangan Salahkan Faktor Turunan!

9 Februari 2014   10:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:01 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_311052" align="aligncenter" width="300" caption="koleksi sendiri"][/caption]

Satu minggu yang lalu, waktu sarapan pagi, Saya lihat seorang Ibu dan anaknya sedang asyik menikmati sarapannya di suatu hotel di Pekanbaru. Bermacam makanan tampak menumpuk dalam  beberapa piring di atas mejanya. Ada nasi goreng dengan anekaragam lauk-pauk di piringnya. Bubur ayam, sup jagung macaroni terisi penuh dalam masing ke 2 mangkoknya. Dua potomg omelet juga masih utuh di tempatnya. Saya lihat juga di mangkok lain,  ketupat gulai paku, bubur kampiun yang menjadi makanan favorite di hotel itu. Panganan ringan seperti donut, kue, roti tampak tak ketinggalan.  Dan, hanya saja yang tidak ada dari berbagai menu pagi tu di atas mejanya adalah sayuran, dan buah-buahan

Lalu, saya tertarik memperhatikan Ibu dan Anak ini tidak hanya karena tumpukan makanan di atas mejanya itu.  Toh, sebagian besar kita juga sering  berperilaku yang sama, apalagi kalau momen makan itu kita anggap sebagai suatu kesempatan.  Saat pesta perkawinan, ulang tahun, syukuran, hari raya kita akan makan seperti itu, bahkan tidak jarang di rumah sendiri. Melihat anaknya yang gemuk, tidak jauh beda dengan Ibunya juga menjadi alasan lain saya memperhatikannya

"Berapa umur Anak Ibu?", tanya saya memulai pembicaraan dengan Ibu yang duduknya tidak jauh dari meja saya. "Belum 5 tahun Pak", jawabnya

"Belum 5 tahun?", tanya saya kembali, karena saya tidak yakin melihat penampilannya fisik anaknya seperti itu

"Ya. Pak, memang anak saya kelihatan bongsor " "Berapa berat badannya?" "Ngak tahu pastinya, barangkali sekitar 30-an kilo, Pak", ungkapnya "Adik, atau kakaknya juga seperti dia?" "Kakaknya, ya, tapi adiknya kelihatannya tidak", ungkap Ibu yang ternyata sudah punya anak 3 orang ini

"Ibu saya gemuk juga, beliau sudah almarhum, meninggal karena komplikasi diabetes 2 tahun lalu. Saudara saya hanya 1 orang yang tidak gemuk, lainnya seperti saya, bahkan lebih gemuk lagi". Cerita Ibu itu waktu saya menanyakan tentang Ibu dan saudara-saudaranya.

"Jadi, keluarga kami gemuk semua Pak", kata orang,  "ini karena keturunan", sambung Ibu itu lagi sambil tetap melahap semua makanan yang ada dalam piringnya. Saya lihat anaknya juga melakukan hal yang sama, tidak ada makanan yang tersisa lagi di atas mejanya.

Tidak saya tanggapi secara langsung komentar ibu itu, bahwa mereka gemuk semua, termasuk anak-anaknya karena orang tuanya yang gemuk juga. Alasan yang sama juga sering disampaikan pasien-pasien saya. Namun, dalam hati saya bergumam, "kalau Ibu ini  makan seperti itu, anak-anaknya tidak akan jauh berbeda, dan itulah sebenarnya penyebab anaknya ini menjadi gemuk, bukan lantaran faktor turunan".

Dan,  kita  tidak dapat memilih siapa orang tua kita. Menurut teori, faktor genetik, turunan memang berpengaruh terhadap gemuk tidaknya seseorang, namun bagaimana dan berapa besar pengaruh gen itu  tidak diketahui secara pasti. Dan, yang lebih penting dari itu, sebenarnya  adalah pengaruh lingkungan dalam keluarga itu sendiri.   Bagaimana kebiasaan,  perilaku, aktivitas, gaya hidup, pola makan orang tua, maka begitu jugalah anak-anak mereka. Pola-pola inilah yang seolah-olah  diturunkan. Nah, ketika seorang ibu, lebih sering duduk di depan TV dengan semangkok kue, donat, gorengan, dan satu persatu masuk ke dalam mulutnya, maka sang anak juga akan melakukan hal yang sama. Bila 1-2 piring nasi tidak cukup, dan si orang tua sering mengkonsumsi junk food, makanan olahan, cemilan, minuman kaleng, soda, es krim maka anak juga akan menirunya.  Kalau orang tua banyak duduk di sofa, enggan bergerak, olahraga, anak-anak juga tidak akan jauh dari itu.

Jadi, seperti anak Ibu di atas, gemuknya tidak semata faktor turunan. Kebiasaan, gaya hidup, pola makan orang tua lah yang lebih menentukan. Anak-anak tidak akan jauh berbeda dari orang tuanya dan lingkungannya. Karena itu, sebagai orang tua, berikanlah contoh yang baik, yang sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun