Mohon tunggu...
Irsyal Rusad
Irsyal Rusad Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Internist, FK UGM

Internist. Tertarik dng bidang Healthy Aging, Healthy Live, Diabetes Mellitus Twitter; @irsyal_dokter

Selanjutnya

Tutup

Healthy

"White-Coat Hypertension": Tekanan Darah Anda Tiba-Tiba Melonjak di Ruang Periksa Dokter

27 Oktober 2012   03:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:21 4065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasien muda yang cantik ini, setengah tidak percaya berkata, "tekanan darah saya biasanya tidak seperti itu dokter, aneh ya, waktu diperiksa di rumah, kebetulan adik saya juga seorang perawat, tekanan darah saya normal saja dok"  Sambil sedikit bergurau saya jawab, "bisa saja terjadi seperti itu, cukup banyak pasien yang mengalami tekanan darahnya naik waktu diperiksa dokter." " Kenapa bisa dok?" Tanya pasien itu lagi. Banyak faktor, "bisa karena stress, takut, gugup, atau memang potensial untuk menderita hipertensi, bahkan bila anda senang, jatuh cinta pada dokter yang memeriksa Anda, bisa juga." Jawab saya.

Tekanan darah yang tiba-tiba naik waktu diperiksa dokter, atau di ruang periksa dokter, dalam Ilmu kedokteran dikenal dengan istilah "White Coat Hypertension", hipertensi jubah, kerah putih, karena dokter atau perawat yang mengukur tekanan darah pasien itu, biasanya memakai baju putih. Kasus ini cukup banyak ditemukan, ada penelitian yang menunujukkan antara 20-35 %  dari kasus hipertensi di klinis. Menurut beberapa ahli,  1 dari 6 orang dewasa menderita hipertensi ini. Anda juga barangkali pernah mengalaminya, tekanan darah Anda meroket begitu saja ketika diperiksa dokter. Kriteria tekanan darah yang digunakan adalah bila tekanan darah sistolik Anda lebih besar atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih tinggi dari 80 mmHg, waktu diperiksa di ruang dokter, tetapi dalam batas normal di luarnya, di rumah, atau rawat jalan.  Seperti pada pasien di atas, Anda bisa protes, tidak percaya, apalagi kalau sebelumnya tekanan darah anda normal-normal saja.

Semakin tua Anda, menurut penelitian semakin sering mengalaminya, ada studi yang menunjukkan kejadiannya sama antara pasien lelaki dan wanita, tetapi penelitian lain pada wanita kejadiannya lebih sering. Seperti disinggung di atas, penyebab hipertensi ini tidak diketahui secara pasti, patofisiloginya juga belum jelas. Jadi, bagaiama tekanan darah Anda tiba-tiba melonjak naik di ruang periksa, atau di bangsal perawatan waktu diperiksa dokter masih menjadi tanda tanya.

Rasa takut, cemas, khawatir yang Anda alami dapat menjadi salah satu faktor penyebab hipertensi kerah putih ini. Seperti diketahui, bahwa manusia memang dibekali oleh naluri rasa takut ini. Naluri itu pada dasarnya diperlukan untuk mempertahankan diri seseorang sewaktu ada ancaman yang mungkin dianggap berbahaya untuk dirinya. Sama dengan situasi saat Anda tiba-tiba berhadapan dengan seekor binatang buas, behadapan dengan seorang dokter kadang-kadang pada beberapa pasien dapat memacu reaksi yang sama, dikenal dengan reaksi siaga atau  "fight or flight reaction".  Bila Anda mengalami reaksi ini, melalui beberapa mekanisme dalam tubuh Anda , salah satunya adalah, melimpahnya  hormon adrenalin tiba-tiba dalam aliran darah Anda, jantung Anda kemudian dapat berdebar kencang, nafas Anda bisa sesak, Anda bisa mandi keringat dan tekanan darah Anda dapat melonjak.

Kemudian, "apa sebabnya beberapa pasien malah takut, cemas, khawatir berhadapan, berada di ruang periksa dokter?" Ada banyak kemungkinan, bisa karena Anda belum begitu mengenal dokternya, hubungan Anda yang kurang baik, pengalaman traumatis sebelumnya yang barangkali pernah Anda alami ketika diperiksa. Takut terhadap  proses pemeriksaan yang Akan Anda jalani, alat-alat yang asing bagi Anda, takut atau malu kalau pakaian Anda harus dibuka, dan banyak faktor lain dapat menjadi  pencetus "white coat hypertension" ini. Seperti pada pasien saya di atas, waktu saya tanya, "kenapa sampai begitu", Jawabannya tidak pasti. "Ngak tahu dokter, apa sebabnya, jantung saya kok tiba-tiba berdebar-debar dan tekanan darah saya naik" "Apa takut dengan saya? " Tanya saya. "Oh tidak dokter, malah saya senang", kata  pasien. "Cuma dokter, saya takut, khawatir kalau ketahuan ada penyakitnya", sambung pasien. Beberapa penulis  mengatakan bahwa hubungan emosional lain, misalnya Anda senang, jatuh cinta kepada sang dokter atau kebetulan dokternya ganteng, cantik, semua ini dapat membuat anda gugup, memacu jantung Anda berdebar, tekanan darah Anda naik, dan ini sering ditemukan.

Lalu, seperti juga ditanyakan oleh pasien saya di atas, "apa akibatnya bila saya mengalami tekanan darah seperti ini dokter?"  "White coat hypertension" ini memang belum bisa dikatakan sebagai hipertensi yang nyata, tetapi tidak bisa juga dianggap kecil, dibiarkan begitu saja. Menurut penelitian, setelah beberapa tahun, penderita "white coat hypertension" cendrung lebih besar kemungkinannya menderita hipertensi yang sebenarnya, dibandingkan pasien normal.  Sehingga, kalau dibiarkan, sebagaimana hipertensi, sering menjadi "silent killer", risiko Anda untuk mengalami komplikasi stroke, penyakit jantung, gangguan ginjal juga semakin besar.

Jadi, bila anda mengalami "white coat hypertension ini", menanggapinya secara berlebihan, Anda takut, kemudian Anda minta dokter harus meresepkan obat hipertensi, menurut beberapa ahli juga tidak perlu. Obat-obat hipertensi juga tidak selalu aman, pasti ada efek sampingnya. Karena itu, agar risiko Anda untuk menderita  hipertensi yang sebenarnya tidak berkembang, dengan segala komplikasinya, maka sebaiknya Anda mempunyai tensimeter sendiri. Anda  dapat mengukur tekanan darah di rumah, sehingga Anda tahu secara dini bahwa tekanan darah Anda tidak normal atau barangkali sudah menderita hipertensi. Disamping itu, yang lebih penting adalah, dari sejak awal Anda sudah harus merubah gaya hidup Anda. Olah raga secara teratur, 30-40 menit minimal 5 kali dalam seminggu sebaiknya Anda biasakan. Mengurangi asupan makanan yang asin, sedikit garam dalam sayur, makanan Anda juga dianjurkan. Menurunkan berat badan, bila berat Anda termasuk overweight atau obes juga sangat membantu. Bila Anda merokok, berhenti merokok, sangat bagus. Mengurangi makanan berlemak, mengkonsummsi banyak sayur, buah-buahan, dan banyak memakan makanan berserat juga bermanfaat. Pandai-pandai menghadapi, mengelola stress juga berguna. Semua kebiasaan-kebiasaan sehat ini InsyaAllah dapat mencegah kemungkinan Anda menderita hipertensi dengan segala risiko komplikasinya.

sumber ilustrasi: srxawordonhealth.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun