Jakarta, 20 Mei 2012
17:20 PM
Tuhan sayang…
Aku tidak merasakan peti milikku kembali berdetak.
Harapan, jelas aku punya!
Tapi,
seseorang pasti mempunyai timbunan tanah di pekarangan
kalau-kalau harapan itu harus dikubur.
Tuhan, yang selalu membantuku.
Dalam kenyataan,
ia abstrak surga terkasih.
Hup!
Sayalalala….
Aku selalu berdendang sambil memetik wajah ‘Nya’.
Tak perlu ia tau apa yang ku rasakan
Cerita ‘Nya’ yang sulit bagiku adalah nikmat.
Sekalipun aku-dia narasi tak menentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H