Mohon tunggu...
Irsyad Zulfahmi
Irsyad Zulfahmi Mohon Tunggu... -

Menyukai opini publik &fakta yang menarik terkait budaya; sastra, seni, sejarah, politik & fisafat. Pegiat komunitas kajian sastra dan budaya "Majelis Kantiniyah"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bapak Tiri

22 November 2012   03:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:52 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kubangan air tak berdosa apa

yang ia tendang dengan nafsu kidal

Sering ia berlari menampar rasi bintang yang berpendar di atas kepalanya

Sambil langkah pengkor terus menarik jasadnya kesana-kemari

Oase yang menggenang di perpustakaan ayahnya.

Kudengaria murka atas ludah yang menyemburat dari lubang Arsy

yang menciprati emak dan keluarga.

Kudengar ia murka atas segala

Tapi dari apa yang kudengar,

ia murka

adalah aib jadi  bapak asli

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun