Mohon tunggu...
irsyadunnas
irsyadunnas Mohon Tunggu... Guru - Guru Swasta

Blogger, Ghost Writer, penggiat literasi lampung utara

Selanjutnya

Tutup

Segar

Kembali Fitri dengan Pakaian Lebaran Serba Putih, Simbol Kesucian Tanpa Noda

18 April 2023   22:06 Diperbarui: 18 April 2023   22:06 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto: Pixabay/Ebrahim 

Kurang dari sepekan umat muslim se-dunia akan menyambut datangnya 1 syawal 1444 H. Itu pertanda bulan ramadhan segera berakhir, dan umat Islam merayakan kemenangan penuh sukacita dan kembali ke fitri. 

Secara istilah, kembali ke fitri atau fitrah artinya segalanya bermula dari awal kembali seperti bayi yang baru dilahirkan, suci tanpa dosa. Pemaknaan ini tak sepenuhnya salah, karena setelah berjuang melawan hawa nafsu sebulan penuh selama bulan ramadhan, umat muslim diharuskan lulus ujian ketaatan dengan kewajiban berpuasa untuk meraih ampunan dari Allah SWT dan 'terlahir' kembali tanpa dosa.

Begitu pula jika pemaknaan untuk kembali fitri atau suci kita ekspresikan lewat baju lebaran dengan nuansa serba putih. Walau terlalu mainstream, ada baiknya penggunaan pakaian lebaran serba putih tetap menjadi tradisi khusus di hari raya Idul Fitri, sebagai bukti kita telah melalui tahapan penting penuh cobaan selama bulan ramadhan, khususnya ujian melawan hawa nafsu. 

Jika anda masih ragu dan menganggap penggunaan pakaian serba putih di hari raya sudah ketinggalan zaman dan tak ada inovasi berbusana, mungkin anda perlu merenungi beberapa hal berikut ini. 

Pertama, pakaian serba putih menghilangkan kesan perbedaan kelas sosial di masyarakat, khususnya ketika perayaan idul fitri. Anda bayangkan, seandainya para jamaah shalat ied kompak memakai pakaian bernuansa putih polos, bukan hanya terlihat sangat sejuk dipandang, tapi seakan tidak terlihat ada kelas-kelas sosial. Semua manusia tak peduli pangkat dan jabatan, tumpah ruah memaknai kemenangan sesungguhnya di hari yang fitri. 

Kedua, pakaian serba putih membawa semangat perubahan dalam diri, terutama memaknai arti kembali ke fitri. Putih bukan hanya soal simbol kesucian semata, namun lebih dari itu putih adalah sebuah kekuatan untuk melawan kejahatan. 

Ketiga, pakaian serba putih menunjukkan sifat kesederhanaan. Islam memang menganjurkan umatnya untuk memakai pakaian terbaik ketika beribadah dan menghadap Allah SWT. Namun arti terbaik di sini adalah, sesuatu yang menunjukkan kebersihan, kerapihan hingga kesucian ketika shalat. Warna putih tentu merepresentasikan itu semua. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun