Mohon tunggu...
Irsyad Ramadhan
Irsyad Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Banyak bicara, suka bercerita, dan gemar membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Pandangan antara NU dan Muhammadiyah

11 Juli 2024   21:59 Diperbarui: 11 Juli 2024   22:49 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PERBEDAAN PANDANGAN ANTARA NU DAN MUHAMMADIYAH

Keberagaman telah menjadi hal yang lumrah bagi kita sebagai orng yang tinggal di Indonesia, terlebih lagi dengan adanya berbagai agama yang ada di Indonesia sejak dahulu kala. Salah satunya adalah agama Islam, agama yang menjadi mayoritas di Indonesia ini sudah ada sejak zaman dahulu dan berhasil menarik perhatian orang-orang untuk menganutnya. Akan tetapi dibalik besarnya agama ini di Indonesia terdapat beberapa masalah yang menjadi topik yang sudah ada pula sejak lama. Dengan banyaknya penganut dari agama Islam banyak pula perbedaan pandangan dan jalan pilihan orang-orang terhadap agama ini.

           Sebagai negara yang memiliki populasi muslim terbesar di dunia Indonesia juga memiliki keragaman yang sangat kaya dalam praktek keagamaan, budaya, dan pandangan politik. Keragaman ini menyebabkan adanya pergerakan yang rumit dan memberikan tantangan dalam menjaga kesatuan dan keharmosian. Dengan adanya keberagaman tersebut jelas memberi dorongan bagi umat muslim untuk bisa terus berkembang dan bersatu agar bisa menjaga keutuhan.

Keberagaman muslim yang ada di Indonesia mencakup beberapa aspek penting, mulai dari mazhab, organisasi keagamaan, bahkan hingga budaya dan tradisi lokal. Mulai dari mazhab yang beragam di Indonesia dengan mayoritas penganutnya adalah mazhab Syafi'i dan sebagian yang mengikuti mazhab Hanafi, Maliki, dan Hambali. Kemudian organisasi keagamaan yang menjadi 2 raksasanya adalah Nahdhatul Ulama dan Muhammadiyah yang sudah berdiri sejak lama, dan beberapa organisasi lainnya seperti Persis dan LDII. 

Selain dua aspek diatas terdapat satu lagi yang cukup penting yaitu budaya dan tradisi lokal, yang mana hal ini sudah mengakar bagi masyarakat Indonesia. Bahkan banyak praktek keagamaan yang sampai saat ini masih terpengaruh oleh budaya dan tradisi lokal, seperti tradisi slametan yang ada di jawa.

Dengan dikenalnya Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi muslim terbanyak di dunia, maka terdapat organisasi keagamaan yang hadir untuk menaungi, diantaranya yang paling besar adalah Nahdhatul Ulama dan Muhammadiyah. Kedua organisasi ini memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan sosial, budaya, dan politik di Indonesia yang memiliki tujuan yang sama yaitu mengembangkan islam di Indonesia. 

Namun tak jarang juga keduanya mengalami sedikit gesekan dan perbedaan akibat beberapa perbedaan pandangan dan jalan pikiran, maka dari itu artikel ini akan membahas berbagai gesekan dan perbedaan yang sering kali terjadi antara kedua organisasi raksasa ini.

Tapi sebelum masuk ke inti dari artikel ini, alangkah baiknya untuk mengetahui secara singkat sejarah dan karakteristik kedua organisasi tersebut,

Didirikan pada 31 Januari tahun 1926 oleh KH. Hasyim Asy'ari Nahdhatul Ulama atau yang lebih dikenal dengan NU menjadi bentuk respon terhadap perkembangan modernisasi dan kolonialisme yang menjadi ancaman bagi tradisi-tradisi islam yang ada di Nusantara. 

NU berdiri sebagai organisasi keagamaan yang memiliki karakteristik sebagai penganut ahlu sunnah wal jamaah dan selalu berupaya untuk menjaga tradisi lokal yang sudah ada sejak lama, serta sistem pendidikan yang dikenal dengan pesantren yang mengajarkan ilmu-ilmu agama yang berasal dari kita-kitab klasik yang kertasnya berwarna kuning , yang biasa disebut sebagai kitab kuning. NU menjadi salah satu pilar penting yang memiliki peran vital dalam kehidupan beragama dan memiliki kontribusi yang sangat banyak.

Beberapa tahun sebelum NU berdiri Muhammadiyah lebih dahulu didirikan pada 18 November 1912 di Yogyakarta. Organisasi ini didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan dengan tujuan untuk memurnikan ajaran islam dari praktik-praktik yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran Al-Qur'an dan Hadits serta memajukan umat islam dalam pendidikan, kesehatan, dan sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun