Mohon tunggu...
Irsyad Nur Hamid
Irsyad Nur Hamid Mohon Tunggu... Guru - Konselor

Muda dan sat set sat set

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fenomena Budaya Mencontek Siswa SMA

14 Desember 2022   20:32 Diperbarui: 14 Desember 2022   20:42 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mencontek sudah menjadi budaya yang sulit untuk ditinggalkan oleh siswa khususnya siswa SMA. Apalagi saat ujian semester misalnya, banyak siswa melakukan perilaku mencontek mulai dari bertanya kepada temannya, membawa teks contekan, bahkan membawa HP saat ujian berlangsung. Hal tersebut seperti lumrah untuk dilakukan karena perilaku tersebut tidak dilakukan oleh satu atau dua siswa saja. Hal yang membuat geleng-geleng kepala adalah sebagian siswa sebelum memasuki ruang ujian tidak belajar dan menyiapkan diri untuk memasuki ruangan melainkan menyiapkan bahan contekan untuk digunakan selama ujian.

Penyebab Mencontek

Banyak hal yang menyebabkan siswa melakukan perilaku mencontek diantaranya adalah kurangnya rasa percaya diri pada diri siswa. Rasa percaya diri merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki. Seringkali siswa mencontek bukan karena dirinya tidak pintar tetapi karena dirinya tidak percaya diri dengan potensi-potensi yang dimiliki sehingga timbul kekhawatiran yang menyebabkan dirinya memilih untuk mencontek.

Selain percaya diri, kebiaasaan ikut-ikutan teman juga bisa menjadi penyebab dari munculnya perilaku tersebut. Ketika banyak diantara teman-temannya yang mencontek seringkali akan menimbulkan rasa yang aneh seperti kurang afdol jika tidak ikut mencontek yang menyebabkan kepercayaan dirinya goyah dan ikut melakukan kecurangan tersebut.

Selanjutnya, perilaku mencontek banyak disebabkan oleh kurangnya persiapan siswa dalam menghadapi ulangan atau ujian. Tentunya siswa selalu ingin mendapatkan nilai yang bagus dan tidak harus remidi setiap ulangan berlangsung. Namun, harapan tersebut terkadang tidak disertai usaha belajar yang maksimal sehingga siswa memilih jalan pintas dengan melakukan kecurangan-kecurangan yang tidak perlu dilakukan.

Penyebab yang lain adalah mentalitas siswa yang belum berkembang dengan baik. Mentalitas tidak terbentuk secara instan namun perlu mengalami proses yang panjang. Mentalitas itu sendiri sering dikaitkan dengan pola asuh orang tua. Pola asuh orang tua yang baik akan menghasilkan mentalitas yang baik juga. Mentalitas yang berkembang dengan baik akan menghasilkan nilai-nilai seperi kejujuran, sportifitas, dan pantang menyerah. Perilaku mencontek sendiri bisa terjadi dikarenakan nilai-nilai tersebut tidak berkembang dengan baik.

Dampak Perilaku Mencontek

Perilaku mencontek memiliki dampak yang sangat mengkhawatirkan diantaranya adalah terbentuknya generasi korup. Korupsi merupakan perilaku kecurangan dengan bentuk yang lain. Ketika perilaku mencontek tidak dihentikan maka nilai-nilai kejujuran akan terkikis atau hilang sama sekali. Hal tersebut akan berlanjut hingga siswa memiliki pekerjaan atau jabatan. Ketika nilai kejujuran hilang maka akan sangat rentan sekali melakukan kecurangan dengan bentuk yang lain yaitu korupsi.

Selain itu, perilaku mencontek akan berdampak pada kesuksesan dimasa depan. Tidak selamanya kesempatan mencontek itu ada. Ketika kuliah misalnya, mencontek bisa menjadi hal yang mustahil dilakukan. Bahkan banyak sekolah atau universitas yang memberlakukan hukuman langsung Drop Out ketika ketahuan mencontek.

Hindari Perilaku Mencontek

Perilaku mencontek memiliki dampak yang sangat besar bagi siswa di masa depan. Tentunya hal-hal tersebut sangat tidak diharapkan untuk terjadi. Oleh karena itu, siswa harus mampu berpikir lebih dalam ketika akan melakukan perilaku tersebut. Untuk menghindari budaya perilaku tersebut bisa dilakukan dengan beberapa hal diantaranya adalah menyiapkan diri semaksimal mungkin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun