Mohon tunggu...
irsyad novanto
irsyad novanto Mohon Tunggu... Konsultan - collage student
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

planology'18

Selanjutnya

Tutup

Money

Pertumbuhan Wilayah Berbasis Sumber Daya

5 Desember 2019   10:59 Diperbarui: 5 Desember 2019   10:57 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Suatu wilayah dapat dikatakan mengalami perkembangan apabila tingkat perekonomiannya mengalami peningkatan. Peningkatan pada aspek ekonomi pastinya di support oleh banyak variabel. Contoh dari variabel tersebut adalah faktor ketersediaan sumber daya alam(SDA) yang ada di wilayah tersebut. Teori Resources Endowment mengatakan suatu wilayah dapat berkembang perekonomiannya apabila ketersediaan sumber daya alamnya memenuhi dan didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas pula.

Contoh dari toeri tersebut bisa kita lihat di wilayah Kabupaten Bondowoso. Bondowoso terletak diantara pegunungan argopuro dan pegunungan ijen. Jika dilihat dari suhu udara, Bondowoso memiliki suhu udara cukup sejuk yakni 16-26 derajat celcius dan jenis tanah andosol dan regosol. Dari keunggulan tersebut maka tidak slah jika Bondowoso terkenal akan hasil sektor pertaniannya yang unggul. Contohnya saja hasil olahan tape yang sangat populer di Bondowoso. Dari potensi tersebut Bondowoso sering dijuluki sebagai Kota Tape karena tape menjadi komoditas utama. Dengan keunggulan dan SDM dari Kabupaten Bondowoso yang berkualitas, saat ini pemasaran tape Bondowoso sudah sampai ke luar negeri seperti, Malaysia, Arab Saudi, dan Singapura. Dari segi hasil pengolahan tape diolah dalam bermacam variasi contohnya seperti tape bakar yang sering diburu oleh wisatawan saat berkunjung ke Kab. Bondowoso.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun