Mohon tunggu...
irsyad novanto
irsyad novanto Mohon Tunggu... Konsultan - collage student
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

planology'18

Selanjutnya

Tutup

Money

Add Value sebagai Alat Pendongkrak Perekonomian Indonesia

19 September 2019   22:41 Diperbarui: 19 September 2019   22:50 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Aspek ekonomi dalam pembangunan wilayah kota merupakan aspek yang sangat penting untuk dikaji lebih mendalam. Karena suatu daerah bisa dikatakan sebagai daerah/wilayah yang maju jika tingkat pendapatan perkapitanya tinggi. Untuk itu pengembangan potensi pada aspek perekonomian daerah harus dimanfaatkan untuk mendongkrak tingkat kesejahteraan masyarakat daerah tersebut. Jika suatu daerah tingkat ekonominya meningkat, maka hal tersebut akan juga berdampak pada meningkatnya tingkat ekonomi Negara Indonesia. Seiring berkembangnya zaman dunia bisnis selalu memunculkan trobosan-trobosan untuk meraih profit dalam jumlah yang sangat besar.

Add value dinilai menjadi alat untuk bisa mendapatkan profit dari modal yang minim menjadi produk yang memiliki nilai yang besar. Pengertian Add Value sendiri adalah nilai tambah yang dapat ditambahkan ke sebuah produk, jasa, materi bahkan manusia. Jika kita membahas Add value maka kita akan teringat pada sosok Alm. B.J. Habibie, kata add value sangat melekat pada mantan presiden ke-3 Indonesia tersebut. Oleh karena itu Habibie mendapat julukan the man of "added value" atau manusia yang berorientasi pada "nilai tambah". Habibie memberi contoh add value dari sebuah singkong. Beliau bercerita jika singkong dijual tanpa diolah terlebih dahulu akan menghasilkan nilai yang kecil, namun jika singkong sebelum dijual diberikan sentuhan-sentuhan pengolahan maka singkong tersebut bisa bernilai 10 kali lipat dari harga singkong sebelum diolah. Contoh selain penambahan nilai dari sebuah singkong adalah Add Value dari sebuah kaos polos. Kaos polos jika dijual akan bernilai Rp.45.000,00 namun jika pada kaos polos tersebut ditambahkan gambar sablon dari brand-brand ternama dunia maka nilainya pun akan jauh berbeda. Bisa saja kaos yang tadinya Rp.45.000,00 akan meningkat nilainya menjadi Rp. 450.000,00 .

Dari contoh diatas bisa kita lihat betapa besarnya profit yang bisa kita dapat jika Add Value diterapkan dalam sebuah produk. Kemudian jika mengingat Indonesia adalah negara yang kaya akan Sumberdaya, dari potensi tersebut Indonesia dapat menerapkan konsep Add Value pada hasil bumi yang melimpah. Dengan begitu maka ekonomi Indonesia akan jauh meningkat pesat dan kesejahteraan penduduknya pun akan terjamin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun