Mohon tunggu...
irsyad novanto
irsyad novanto Mohon Tunggu... Konsultan - collage student
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

planology'18

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apakah dengan Pindah Ibu Kota Ekonomi Indonesia Akan Merata?

13 September 2019   00:31 Diperbarui: 13 September 2019   00:34 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Isu pemindahan Ibukota adalah isu yang gencar diberitakan saat ini di Indonesia saat ini. Hal tersebut muncul karena banyaknya masalah di Ibukota Jakarta saat ini yang tak kunjung usai. 

Contohnya saja kasus banjir yang berkepanjangan, sebenarnya pemerintah sudah memikirkan solusi untuk menangani kasus banjir tersebut. Yaitu dengan membuatkan bendungan, namun solusi tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit yaitu triliunan rupiah. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sendiri sudah memantau dan mengerahkan semua solusi yang dimiliki untuk mengurangi debit banjir. Tapi hasil yang diterima adalah tetap saja kosong. 

Padatnya penduduk di Jakarta dinilai menjadi sebab timbulnya banjir. Karena banyaknya masyarakat yang kurang adanya kesadaran akan kebersihan dan tetap saja membuang sampah di sungai walaupun sudah ada peraturan yang sudah ditetapkan.

Selain banjir Jakarta mengalami krisis akan air bersih. Hal tersebut terjadi karena banyak warga yang tinggal di belantaran sungai dan menggunakan sungai menjadi tempat untuk mencuci baju. Dengan demikian wajah air sungai di Ibukota tampak kurang sehat untuk dilihat. Keterbatasan lahan diduga menjadi pokok dari permasalahan tersebut. Selain itu juga tingkat kemiskinan yang tinggi turut andil dalam permasalahan masyarakat yang tinggal di belantaran sungai.

Untuk itu pemerintah harus bergegas mencari solusi yang tepat untuk menangani permasalahan ini agar tidak berkepanjangan. Pemindahan Ibukota dinilai sebagai  solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tapi apa dengan pemindahan Ibukota perekonomian di Indonesia bisa merata? Saya rasa pemindahan Ibukota bukan solusi yang tepat untuk meratakan kesejahteraan di Indonesia. Dengan dana 466 Triliun Indonesia bisa membangun infrastruktur di daerah terpencil yang minim akan pembangunan. Karena jika pemerataan kesejahteraan dijadikan alasan untuk memindahkan Ibukota Jakarta ke pulau Kalimantan itu bisa saja memicu permasalahan baru

Misalnya bisa saja memicu kecemburuan sosial, yang dimaksud adalah dengan dipindahnya Ibukota ke Kalimantan Timur akan membuat provinsi-provinsi lain menjadi iri. Maka dari itu solusi tersebut terkesan kurang efektif dan malah hanya menghabiskan uang negara. Karena jika kita lihat, hutang Indonesia sudah sangatlah banyak. Seharusnya dana 466Triliun tersebut digunakan untuk menciptakan lapangan kerja yang baru untuk para generasi muda. Karena seperti yang kita tau pengangguran di Indonesia begitu banyak.

Kemudian dengan keputusan Presiden Joko Widodo untuk memindahkan Ibukota dinilai bahwa beliau sedang mengkonfirmasi kegagalan beliau mewujudkan misi nya untuk mengatasi macet,banjir di Jakarta. Karena menurut saya pemindahan Ibukota bukanlah hal yang harus segera dilakukan. Untuk itu dana 466Triliun sebaiknya digunakan untuk menciptakan lapangan kerja. Apalagi nanti ketika tahun 2020 Indonesia terkena efek dari bonus demografi yang dimana warga dari Indonesia sendiri mayoritas adalah usia produktif yang sangat membutuhkan pekerjaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun