Pendahuluan
Musik memiliki kemampuan untuk menjadi medium yang jujur dalam mengekspresikan emosi manusia, termasuk rasa sakit, keraguan, dan cinta yang tak terbalas. Dalam lagu "Backburner", NIKI Zefanya mengangkat tema yang begitu relevan bagi banyak orang: perasaan menjadi pilihan kedua dalam hubungan. Lagu ini adalah kisah yang menyentuh hati, sebuah pengakuan jujur tentang luka yang sering kali tak terlihat, namun begitu nyata bagi mereka yang pernah mengalaminya. Â
Sebagai bagian dari album *Nicole*, "Backburner" adalah refleksi mendalam tentang cinta yang tidak seimbang. Melalui lirik yang puitis dan melodi yang melankolis, NIKI menciptakan ruang bagi pendengar untuk merenungkan pengalaman mereka sendiri. Lagu ini bukan hanya sebuah karya musik, tetapi juga menjadi simbol bagi mereka yang pernah merasa tidak cukup baik atau hanya menjadi bayangan dalam kehidupan seseorang. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana "Backburner" menangkap kompleksitas emosi tersebut dan mengapa lagu ini menjadi suara bagi mereka yang pernah menjadi "opsi cadangan" dalam cinta. Â
1. Mengurai Makna "Backburner"
Istilah *backburner* merujuk pada sesuatu yang ditempatkan di latar belakang, bukan menjadi prioritas utama. Dalam konteks lagu ini, NIKI menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang terus berada di "kompor belakang," hanya dipertimbangkan ketika tidak ada yang lain. Melalui lirik seperti: Â
"I let myself sit on the backburner Â
I cried on every corner Â
But you didn't lose a wink of sleep over me."
NIKI dengan jelas mengungkapkan rasa frustrasi dan kesedihan menjadi pilihan kedua. Ini bukan hanya tentang cinta yang tak berbalas, tetapi juga tentang rasa tidak dihargai dan diabaikan. Lirik ini membawa pendengar ke dalam emosi mentah yang mungkin pernah mereka rasakan tetapi sulit diungkapkan. Â
2. Representasi Realitas yang Relatable
Salah satu alasan mengapa "Backburner" begitu kuat adalah karena lagu ini mencerminkan pengalaman yang umum, tetapi jarang dibahas secara terbuka. Dalam hubungan, tidak semua orang berada di posisi yang seimbang. Ada yang mencintai lebih dari yang lain, ada yang memberi lebih banyak, dan ada pula yang tetap bertahan meski tahu bahwa mereka tidak menjadi prioritas. Â
NIKI dengan brilian menangkap perasaan ini, membuat pendengar merasa dilihat dan didengar. Banyak orang yang mungkin pernah mempertanyakan: Mengapa saya bertahan meski tahu bahwa saya bukan pilihan utama?
Lagu ini, meski membawa rasa sakit, juga menawarkan validasi bagi mereka yang pernah mengalami hal serupa. Â
3. Musikalitas yang Menguatkan Emosi
Tidak hanya liriknya yang berbicara dengan penuh kejujuran, tetapi juga aransemen musiknya yang mendukung cerita ini. "Backburner" diiringi dengan melodi yang lembut namun penuh rasa melankolis.
Musikalitas lagu ini seakan-akan membisikkan rasa rindu, luka, dan keinginan yang terpendam. Dalam setiap nada, NIKI seolah mengundang pendengar untuk merasakan perjalanan emosionalnya. Kombinasi lirik dan musik ini membuat lagu "Backburner" lebih dari sekadar lagu patah hati