Mohon tunggu...
Media Informatif
Media Informatif Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Media informatif berisi artikel yang bersifat memberitahukan kepada khakayak ramai

Media informatif

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Pola Asuh Anak yang Baik

24 Oktober 2018   11:15 Diperbarui: 24 Oktober 2018   14:22 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture : Ngopy.com

Pola asuh anak yang baik dapat membantu menumbuhkan rasa empati, kejujuran, kemandirian, pengendalian diri, kebaikan, kerja sama, dan keceriaan pada anak Anda. Selain itu, pola asuh anak yang benarjuga dapat membantu melindungi anak-anak dari kecemasan, depresi, gangguan makan, perilaku antisosial, dan penyalahgunaan alkohol atau narkoba. Beberapa macam pola asuh anak yang perlu Anda ketahui, di antaranya pola asuh otoriter, pola asuh permisif, pola asuh otoritatif, dan acuh tak acuh. 

Sebagai orang tua, Anda harus memberi permulaan yang baik dalam kehidupan anak Anda, meliputi cara mengasuh, melindungi, dan membimbing anak  Anda. Pola asuh anak adalah proses mempersiapkan buah hati Anda untuk mandiri.

Terdapat beberapa jenis pola asuh anak yang perlu Anda ketahui, di antaranya:

Pola Asuh Permisif

Orang tua penyayang, peduli, dan terlibat pada urusan anak-anak, namun cenderung terlalu toleran dan memiliki sedikit atau tidak memiliki kontrol/disiplin dalam mengasuh anak. Dalam pola asuh ini, orang tua bersikap hangat, tapi lemah. Orang tua gagal menetapkan batasan yang tegas. Pola asuh anak permisif kerap memberi kebebasan pada anak, karena orang tua tidak ingin membuat buah hatinya kecewa. Namun rupanya, menerapkan pola asuh anak seperti ini tidaklah terlalu baik. Karena anak-anak yang dibesarkan dengan gaya pengasuhan ini cenderung impulsif; pemberontak. Dan pada akhirnya, mereka yang diasuh dengan pola asuh anak jenis ini cenderung tidak menghormati orang tuanya atau pun orang lain

Pola Asuh Otoritatif

Pola asuh ini memadukan kepedulian dengan struktur dan pengaturan batasan yang konsisten. Pola asuh anak otoritatif ini dinilai lebih ideal dibanding pola asuh lainnya. Hal ini karena pola asuh otoritatif menumbuhkan hubungan paling sehat. Pola asuh otoritatif cenderung dikaitkan dengan perkembangan sosial, emosional, dan moral yang paling adaptif dan dengan kemampuan intelektual anak-anak yang lengkap. Orang tua yang menerapkan pola asuh anak otoritatif menetapkan batasan tegas untuk anak-anak mereka. Para orang tua mencoba mengendalikan perilaku anak-anak dengan menjelaskan peraturan, diskusi, dan penalaran. Orang tua mendengarkan sudut pandang anak, namun tidak selalu menerimanya. Anak yang dibesarkan dengan pola asuh jenis ini cenderung bersikap ramah, energik, ceria, mandiri, penasaran, kooperatif, dan berprestasi.

Pola Asuh Acuh Tak Acuh

Dalam gaya pengasuhan ini, orang tua tidak responsif, tidak siap sedia, dan bersikap menolak. Anak-anak yang dibesarkan dengan gaya pengasuhan ini cenderung memiliki harga diri dan kepercayan diri yang rendah dan mencari model peran lain sebagai figur orang tua yang dirasa tidak peduli terhadap mereka di rumah.

Pola Asuh Otoriter

Di dalam pola asuh anak jenis ini, orang tua seolah mengetahui yang terbaik untuk anaknya. Pola asuh otoriter menekankan pada ketaatan sang anak terhadap orang tuanya. Dalam pola asuh ini, orang tua memiliki harapan yang tinggi dan sering membanjiri anak-anak mereka dengan peraturan dan segudang jadwal dan kegiatan yang ketat. Orang tua dengan pola asuh ini kerap memerintah anak dengan tangan besi atau sering menakut-nakuti buah hatinya. Jika anak membuat kesalahan atau gagal dalam prestasi, orang tua dengan pola asuh seperti ini akan memberi hukuman berat yang seringkali bukan menimbulkan motivasi pada anak untuk belajar dan berkembang. Namun dapat menyebabkan mereka menjadi depresi dan takut secara berlebihan. Perlu diingat, anak-anak yang diasuh dengan pola asuh anak otoriter cenderung stres dan memiliki harga diri yang rendah daripada pola asuh anak otoritatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun