Menyontek saat ujian, mengapa tidak? Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan sebelum dan ketika menyontek.
Menenangkan diri
Sudah bukan rahasia umum lagi menyontek membutuhkan ketenangan. Jika panik, tanpa sadar kamu akan melakukan gerakan-gerakan tidak perlu sehingga guru pengawas menjadi curiga. Kecurigaan itu membuat kamu lebih sering diamati.
Jangan melihat ke arah guru pengawas
Jangan sering melihat ke arah guru pengawas ujian. Semakin sering kamu melihat ke arahnya, semakin besar kecurigaannya bahwa kamu sedang atau akan menyontek. Lebih bahaya lagi kalau kamu meliriknya sambil bermain mata. Bisa-bisa kamu diusir dari kelas (hehe).
Guru pengawas meninggalkan ruangan
Jangan senang dulu jika tiba-tiba guru pengawas meninggalkan ruang kelas. Saya pernah mengalami hal demikian ketika ujian kenaikan kelas. Ketika itu, guru pengawas tiba-tiba keluar dari kelas. Kontan saja para siswa menjadi sibuk. Mereka tengak-tengok kanan, kiri, depan, dan belakang. Tanya-tinyi ke sana ke mari. Bahkan, sebagian siswa minta paksa jawaban kepada siswa lain.
Ladalah, ternyata sang guru tidak benar-benar meninggalkan kelas. Dengan cerdik dia mengintip suasana kelas dari jendela paling belakang. Ketika salah satu siswa menyadari hal itu, siswa lain pun segera menyadarinya. Kemudian, masuklah kembali sang guru ke dalam kelas dengan muka seram. Ujian terpaksa dihentikan sejenak karena harus mendengar ceramahnya. Untunglah kami sekelas tidak dihukum berat.
Nah, setelah kamu siap, mulailah menyontek. Bagaimana caranya?
Menyontek Tuhan
Berdoalah kepada Tuhan. Berdoa tidak hanya dilakukan menjelang ujian, tetapi juga selama ujian berlangsung. Mintalah petunjuk Tuhan akan jawaban yang tepat. Meskipun demikian, kamu juga harus berpikir keras. Doa kamu akan sia-sia tanpa diimbangi usaha.
Menyontek diri sendiri
Sebelum ujian, kamu pasti sudah mempersiapkan diri dengan membaca banyak referensi. Kalau belum membaca sama sekali, itu derita yang harus ditanggung sendiri. Referensi-referensi itu telah kamu serap ke dalam otak. Kamu tinggal menyonteknya saja. Kamu harus benar-benar dalam kondisi tenang agar dapat membaca sontekan itu dalam ingatanmu.
Seorang guru profesional dapat mengetahui siswa yang akan berbuat curang, sedang, ataupun sudah melakukannya. Ingat, guru dapat melihat dengan jelas suasana kelas dari tempat duduknya. Guru professional juga dapat membedakan gelagat siswa jujur dan siswa curang. Tambahan pula, jika sang guru rajin berkeliling di dalam kelas, peluang siswa berbuat curang semakin kecil. Jadi, daripada mempertaruhkan nama baik yang sudah kamu miliki selama ini, lebih baik kamu menjunjung tinggi asas kejujuran.
Sebelum saya akhiri tulisan ini, kamu perlu mengetahui alasan guru profesional dapat membaca gelagat siswa yang ingin berbuat curang saat ujian. Mereka dapat melakukan itu karena mereka berlabel “profesional”. Jika tidak profesional, sang guru pasti santai-santai saja saat mengawas. Mungkin mereka akan tertidur, membaca koran, atau mengobrol dengan pengawas lain. Dengan kata lain, mereka tidak peduli dengan kondisi kelas.
2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H