PENINGKATAN DAN PENANGGULANGAN PENCEMARAN AIR SEIRING PERTUMBUHAN PERINDUSTRIAN
Pembangunan di Indonesia meningkat seiring peningkatan standar kualitas hidup di masyarakatnya dalah satunya pada bidang perindustian. Dalam era industialisasi sekarang ini , banyak dampak positif yang diperoleh dari industrialisasi, selain untuk menjaga stabilitas perekonomian dan pendapatan negara industrialisasi juga berdampak pada menurunnya tingkat pengangguran di masyarakat khususnya di daerah tempat perindustrian seperti perkotaan. Disamping dari banyaknya hal positif yang ditawarkan oleh industrialisasi, disisi lainnya menyimpan bayaknya dampak negatif terutama bagi lingkungan dikarenakan kurangnya kesadaran akan pengelolaan limbah yang baik oleh pelaku-pelaku industri.
Dalam proses pembangunan negara diperlukan jumlah sumber daya alam yang tidak terbatas baik dalam jumlah maupun kualitasnya, sedangkan kebutuhan akan sumberdaya tersebut makin meningkat sebagai akibat meningkatnya jumlah penduduk serta meningkatnya kebutuhan. Terkait hal tersebut mengakibatkan terganggunya kualitas lingkungan hidup.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan bahwa “Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan”.
Pencemaran air oleh limbah industri biasanya dihasilkan dari pembuangan sisah hasil produksi dalam bentuk cair, yang di dalamnya terdiri atas banyak polutan. Polutan dalam air mencakup unsur-unsur kimia, pathogen (bakteri), dan perubahan fisika dan kimia dalam air. Dalam air yang tercemar didalamnya terkandung banyak unsur-unsur kimiawi seperti : BOD (Biochemical Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), DO (Dissolved Oxygen), Amonia (NH3) dan lainnya. Unsur perubahan fisika, meliputi semua indikator yang menandakan di dalam kandungan air tersebut telah tercemar polutan seperti warna, kekeruhan, temperatur, dan bau. Pengenalan unsur polutan secara biologis, meliputi aktivitas makhluk hidup yang menyebabkan dampak negaif kepada lingkungan dan kesehatan tempat air tercemar seperti, Vibrio Cholera, Salmonella sp, mycobacterium Tuberculosa.
Terlihat sejak tahun 2000 hingga tahun 2020 bidang perindustrian memberikan sumbangsih pencemaran air di aliran sungai Citarum Hulu paling dominan diantara ketiga faktor lainnya seperti pemukimamn (domestik), pertanian dan perternakan. Peningkatan pencemaran air pada aliran sungai sejalan dengan tingkat pertumbuhan perindustrian khususnya di kota-kota besar. Pencemaran secara kasat mata dapat diamati dengan perubahan warna pada aliran sungai-sungai yang tercemar.
Dikutip dari simdos.unud.ac.id, Dampak yang ditimbulkan pencemaran air melibatkan banyak hal dari tingkat lingkungan hingga pada tingkat kehidupan. Demi kepentingan beberapa golongan tertentu, banyak hal yang harus dikorbankan, terutama pada ekosistem peraiairan yang tercemar limbah perindustrian. Kasus pencemaran tidak hanya mengubah komponen abiotik, akan tetapi tetntunya juga mempengaruhi komponen biotik.
Dalam peraiaran yang tercemar didalamnya memiliki kadar oksigen terlarut (BOD) yang rendah, hal tersebut mengakibatkan komponen biotik seperti ikan dan rerumputan disepanjang aliran sungai yang tercemar akan mengalami gangguan dalam bertahan hidup. Beralih lebih lanjut, pencemaran air tidak hanya akan berpengaruh pada ekosistem yang ada diperairan, akan tetapi juga dapat mencemari tanah dimana polutan dalam air masuk kedalam tanah melalui pori-pori tanah yang berdampak pada sumber air yang digunakan oleh masyarakat disepanjang aliran sungai.
Pada tingkat akhir, dampak tercemarnya air yaitu mengakibatkan masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang terjadi yang merupakan cerminan dari kualitas air yang digunakan dan dikonsumsi oleh masyarakat. Penularan penyakit ini lebih didominanasi oleh faktor biologis seperti adanya virus, mikroba, protozoa, dan bakteri. Hal tersebut dikarenakan air yang tercemar merupakan media hidup bagi makhluk hidup yang membawa sumber penyakit. Di Indonesia terdapat beberapa penyakit yang dikategorikan sebagai waterborn diseases atau penyakit yang dibawa oleh air, secara spesifik penyakit yang ditimbulkan berbeda berdasarkan sumber penyakit yang terkandung di dalam air yang tercemar.